kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Jasa Marga mundur, asing bakal pegang kendali proyek teknologi tol di Indonesia


Kamis, 19 November 2020 / 19:27 WIB
Jasa Marga mundur, asing bakal pegang kendali proyek teknologi tol di Indonesia
ILUSTRASI. Ruas jalan tol Jasa Marga


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP)-PT Citra Persada Infrastruktur-PT Delameta Bilano-SkyToll a.s. (Slovakia), dikabarkan mundur dan tidak melakukan submission dokumen lelang pengusahaan Transaksi Tol Non-tunai Nirsentuh atau Multilane Free Flow ( MLFF) berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS).

Hal tersebut dibenarkan Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur. Ia mengungkapkan, desain yang difinalkan dan dijadikan basis teknologi transaksi MLFF oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) adalah GNSS.

"Oleh karena itu Jasa Marga mundur, Karena persyaratan teknis teknologi yang digunakan dalam sistem MLFF adalah teknologi GNSS yang di JSMR baru tahap research jadi belum proven dan uji coba sehingga kalau dipaksakan ikut pasti akan gugur," jelas Subakti saat dikonfirmasi Kontan.co.id, Kamis (19/11).

Dengan demikian, hingga saat ini tinggal tersisa dua peserta lelang pengusahaan Transaksi Tol Non-tunai Nirsentuh atau MLFF berbasis GNSS. Mereka adalah Konsorsium PT Nusantara Telematics System-PJSC Mostotrest (Rusia)-Service Telematics LLC (Rusia)-Soft Telematics LLC (Rusia) dan Roatex Ltd Zrt asal Hongaria.

Baca Juga: Lonjakan tarif tol Jakarta-Cikampek diklaim tak membebani angkutan umum

Sementara saat ini tengah dilakukan evaluasi dokumen penawaran sampul I dan sampul II selama periode November hingga 16 Desember 2020. Pemberian kesempatan kepada pemrakarsa, dalam hal ini Roatex Ltd Zrt, untuk menyamakan penawaran akan digelar selama lima hari yang dimulai tanggal 17 Desember hingga 23 Desember 2020. 

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit memastikan sistem transaksi MLFF ini beroperasi mulai 2021 secara bertahap.

"Pemenang tender rencananya akan diumumkan pada 5 Januari 2021. Periode sanggahan terhadap hasil pelelangan dilaksanakan pada 6-12 Januari 2021 atau enam hari. Selanjutnya akan diterbitkan surat keputusan pemenang lelang pada 15 Januari 2021 jika tidak ada sanggahan dari para peserta lelang," kata dia.

Sistem transaksi MLFF berbasis GNSS memungkinkan pengendara yang masuk ke jalan tol tidak perlu lagi antre bayar tarif tol melalui tapping uang elektronik. GNSS memakai alat yang dipasang di dalam mobil.

Ketika kendaraan berada di gardu jalan tol, alat itu akan terbaca melalui sistem di satelit. Penggunaan teknologi seperti ini banyak diterapkan di negara Eropa Timur. Adapun nilai proyek yang ditenderkan ini mencapai Rp 2,92 triliun untuk trase sepanjang 1.713 kilometer.

Baca Juga: PUPR siap lelang 9 ruas jalan tol, ini daftarnya

Seperti diketahui sebelumnya, Kementerian PUPR telah menunjuk Roatex Ltd Zrt sebuah perusahaan asing yang berasal dari negara Hungaria sebagai pemrakarsa proyek Electronic Toll Collection (ETC). Roatex memiliki Hak Menyamakan Penawaran (right to match) proses pra-kualifikasi yang dilaksanakan sepenuhnya secara elektronik (daring).

Roatex Ltd Zrt sebagai pemrakarsa proyek ETC menawarkan teknologi global Navigation Satellite System atau GNSS. Teknologi ini membuat alat pembaca tidak perlu ada di setiap tempat karena memakai satelit, berbeda dengan Radio Frequency Identification atau RFID.

Danang menambahkan, Hungaria merupakan negara yang saat ini sudah menggunakan GNSS untuk transaksi tol untuk kendaraan barang dan sistemnya telah terintegrasi dengan beberapa negara Eropa lainnya. Menurutnya, proses prakualifikasi dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan dan pengalaman perusahaan, bukan hanya semata sebagai pemrakarsa.

"Project MLFF ini merupakan sesuatu yang baru di Indonesia, sehingga kami mencari peserta yang memiliki pengalaman di bidang yang sama," ujar Danang.

Selanjutnya: Tarif integrasi Tol Jakarta-Cikampek, Jasa Marga: Untuk persingkat waktu tempuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×