kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Jaya Agra Wattie: Produksi semester II akan turun


Rabu, 06 Agustus 2014 / 15:26 WIB
Jaya Agra Wattie: Produksi semester II akan turun
ILUSTRASI. Manfaat daun kale untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Jaya Agra Wattie memperkirakan, produksi minyak kelapa sawit di paruh kedua tahun ini lebih rendah ketimbang semester pertama. Namun, perusahaan dengan kode saham JAWA ini melihat peluang kenaikan pendapatan tetap terbuka. 

Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan Jaya Agra Wattie mengatakan, musim kemarau dan badai El Nino akan datang di kuartal ketiga. Kondisi ini menekan produksi crude palm oil (CPO).

Makanya, Bambang memperkirakan, produksi di semester kedua tak akan mengulang pencapaian di semester pertama. "Kami prediksi pada kuartal tiga ini produksi akan turun karena telah masuk musim kemarau," ujar Bambang, Rabu (6/8).

Meski begitu Bambang optimistis, kinerja perusahaan akan mencapai target. Asalkan kondisi harga jual CPO setinggi pada awal tahun.

Jaya Agra Wattie memproduksi 24.299 ton CPO selama Januari-Juni lalu, atau tumbuh sekitar 5,3% dibandingkan periode semester pertama tahun 2013. Sedangkan produksi tandan buah segar (TBS) semester satu hanya mencapai 61.738 ton.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, laba perusahaan naik 36% year on year menjadi Rp 70,11 miliar pada akhir semester I-2014, dari sebelumnya Rp 51,27 miliar. 

Dari sisi penjualan bersih ada kenaikan 46% menjadi Rp 462,26 miliar dari Rp 316,61 miliar. Kontribusi penjualan dari minyak dan biji sawit masih mendominasi penjualan bersih perseroan sebesar 50%. Lalu, sebesar 44% berasal dari karet. Sisanya 6% disumbang dari teh, kakao dan kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×