kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi CPO Jaya Agra Wattie cuma tumbuh 5,3%


Rabu, 06 Agustus 2014 / 15:07 WIB
Produksi CPO Jaya Agra Wattie cuma tumbuh 5,3%
ILUSTRASI. Harga Emas Hari Ini (24/2) Turun, Pembeli Sepekan Lalu Masih Rugi 11,68%. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Mona Tobing | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang satu semester ini, perusahaan perkebunan menikmati tingginya harga jual crude palm oil (CPO). Namun sebenarnya secara produksi, pertumbuhan produksi CPO justru tertekan. Produksi CPO PT Jaya Agra Wattie selama enam bulan hanya tumbuh 5,3%.

Jaya Agra Wattie mencatat semester satu 2014 CPO mencapai 24.299 ton atau tumbuh sekitar 5,3% dibandingkan periode yang sama tahun 2013. Tipisnya pertumbuhan produksi CPO emiten dengan kode JAWA ini terjadi karena produksi tandan buah segar (TBS) semester satu hanya mencapai 61.738 ton.

"Produksi TBS semester satu tahun ini hampir sama dengan produksi tahun lalu.Sehingga produksi CPO juga tidak tinggi," ujar Bambang S. Ibrahim, Direktur Keuangan Jaya Agra Wattie, Rabu (6/8).

Kondisi ini terjadi disebabkan pengaruh musim kemarau yang terjadi pada tahun 2012 lalu. Sehingga produksi TBS juga tidak optimal. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublish, laba perusahaan naik 36% menjadi Rp 70,11 miliar dari Rp 51,27 miliar pada semester satu 2013. 

Kenaikan laba ditopang harga CPO selama enam bulan yang tinggi. Harga CPO JAWA mencapai Rp 9.200 per kilogram (kg) setelah mengalami kenaikan secara perlahan diawal tahun dari Rp 8.000 per kg.

Dari sisi penjualan bersih ada kenaikan 46% pada semester satu ini menjadi Rp 462,26 miliar dari Rp 316,61 miliar. Kontribusi penjualan dari minyak dan biji sawit masih mendominasi penjualan bersih perseroan sebesar 50%. Lalu, sebesar 44% berasal dari karet. Sisanya 6% disumbang dari teh, kakao dan kopi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×