Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
TOKYO. Jepang dan Indonesia akan bekerjasama dalam mengembangkan sektor energi, pelabuhan dan jalan raya di Indonesia dengan nilai investasi lebih dari US$ 89 miliar. Hal ini mencuat dalam dokumen yang dilansir di forum di Tokyo, hari Kamis (14/10) yang duhadiri oleh pemerintah dan juga pengusaha.
Jepang akan menyediakan pendanaan dan menyiapkan tim penasihat untuk proyek batubara dan panas bumi; sekaligus infrastruktur yang kemudian akan disebut sebagai koridor pembangunan ekonomi Indonesia; atau koridor Eastern Sumatra-Northwest Java and Northern Java. Nilai investasi untuk koridor ini mencapai US$89 miliar.
Indonesia telah mengembangkan enam koridor ekonomi di Sumatra, Jawa dan sejumlah pulau di Indonesia untuk menyokong pertumbuhan dan mencari solusi transportasi sekaligus kekurangan energi. Sementara itu, Jepang ingin menyurung pertumbuhan dengan mengirimkan teknologi untuk sumber energi batubara yang lebih efisien, kabel maupun rel kereta seiring dengan permintaan untuk barang-barang dan jasa menyusut.
Dengan mengembangkan prroyek listrik ini, Jepang bertujuan untuk menggaet kredit karbon untuk meminggirkan emisi polusi yang jamak dituding sebagai penyebab global warming. Negeri Sakura ini berkomitmen untuk memangkas carbon dioxide sebesar 25% dari level 1990 pada tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News