Reporter: Kendra Bagaskara | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan posisinya sebagai pelopor dan pemimpin transformasi sektor perkeretaapian di Asia Tenggara dalam ASEAN Railway CEOs’ Conference 2025 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam forum bergengsi tersebut, Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin memaparkan langkah strategis perusahaan untuk menjadikan layanan kereta api Indonesia bertaraf global.
“Indonesia adalah pionir perkeretaapian di Asia Tenggara sejak jalur Semarang–Tanggung beroperasi pada 1867. Dari sejarah itu, KAI terus berkembang sebagai penghubung bangsa dan penggerak pertumbuhan ekonomi,” ujar Bobby dalam sesi presentasinya, Rabu (10/9).
Baca Juga: Makin Diminati, Penjualan Tiket Lewat Access by KAI Capai 17,2 Juta hingga Agustus
Bobby menekankan bahwa KAI tengah menjalankan transformasi besar berbasis digitalisasi dan otomasi, dengan fokus pada keselamatan, kualitas layanan, serta ekspansi jaringan dan jasa ke tingkat internasional.
Transformasi ini menjadi fondasi untuk menjadikan KAI penyedia transportasi rel yang mampu bersaing secara global.
Capaian Nyata Transformasi
Transformasi KAI bukan sekadar wacana. Dalam empat tahun terakhir, jumlah pelanggan KAI Group melonjak hampir tiga kali lipat, dari 155 juta orang pada 2021 menjadi 453 juta pada 2024, setara dengan 65% populasi Asia Tenggara.
Kinerja keuangan juga meningkat signifikan. Pendapatan tumbuh dari Rp15,5 triliun menjadi Rp35,9 triliun, sementara angkutan barang naik dari 50,3 juta ton menjadi 69,2 juta ton.
Baca Juga: 7,4 Juta Pelanggan KA Gunakan Layanan Face Recognition, KAI Hemat Rp 274 Juta
KAI berhasil membalikkan kerugian Rp0,4 triliun pada 2021 menjadi laba bersih Rp2,2 triliun pada 2024.
Dalam hal layanan, KAI menempati posisi ketiga terbaik dunia untuk ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan, masing-masing 99,77% dan 96,05%.
Tingkat kecelakaan operasional juga rendah, rata-rata 0,2276 selama 2020–2024, termasuk tiga terbaik secara global.
“Indeks Kepuasan Pelanggan kami pada 2024 mencapai 4,50, tertinggi dibanding moda transportasi lain di Indonesia. Skor ESG dari S&P Global sebesar 41 mencerminkan komitmen kuat kami terhadap keberlanjutan,” tambah Bobby.
Dorong Konektivitas ASEAN
Dalam forum yang dihadiri pemimpin operator kereta dari seluruh Asia Tenggara, Bobby menekankan pentingnya integrasi kawasan melalui konsep ASEAN as One Network.
Konektivitas lintas negara akan menjadi kunci meningkatkan mobilitas dan daya saing kawasan.
Baca Juga: KAI Perkenalkan Nomor WhatsApp Baru KAI121, Ini Layanan yang Bisa Didapat Pelanggan
Saat ini, terdapat lebih dari 80 proyek kereta perkotaan di ASEAN, dengan total panjang jaringan 5.850 km dan nilai investasi hingga USD 270 miliar. Potensi pergerakan penumpang diperkirakan lebih dari 200 juta perjalanan per bulan.
“Perjalanan transformasi KAI adalah menyiapkan layanan dengan standar internasional. Lewat kolaborasi regional, investasi teknologi, dan pengembangan SDM, kami ingin menjadikan KAI tulang punggung konektivitas nasional dan simbol daya saing ASEAN di mata dunia,” tutup Bobby.
Selanjutnya: Klaim Penyakit Kritis PertaLife Naik Hampir 120% hingga Agustus 2025
Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart Periode 1-15 September 2025, Beli 1 Gratis 1 Joyday-Kaluli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News