Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) turut buka suara soal kabar kelangkaan ban off the road radial untuk alat berat sektor pertambangan.
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengungkapkan, industri pertambangan memiliki peranan penting sebagai motor penggerak ekonomi nasional. Kelangkaan ban alat berat dinilai bakal memberikan dampak pada kegiatan produksi, ekspor dan pasokan produk pertambangan khususnya batubara.
Arsjad menjelaskan, pihaknya siap mendorong pengembangan industri ban di Indonesia.
"Selain memperkuat ketahanan pasokan, pengembangan industri ban dalam negeri juga akan mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri.
Baca Juga: Investasi Ban Alat Berat Tambang Butuh Modal Besar
(TKDN) dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru," kata Arsjad kepada Kontan.co.id, Kamis (22/6).
Ke depannya, Kadin membuka diri untuk menjalin kerjasama dengan peemerintah maupun lembaga penelitian untuk mempelajari lebih detail potensi pembangunan pabrik di dalam negeri.
Identifikasi ini meliputi teknologi, sumber daya manusia yang kompeten hingga peluang investasi.
"Kami juga menyerukan kepada pemerintah untuk mempertimbangkan memberikan insentif fiskal dan non-fiskal kepada perusahaan yang berinvestasi dalam produksi ban off the road radial di Indonesia," imbuh Arsjad.
Dukungan insentif ini dapat berupa pembebasan pajak, bantuan perizinan hingga pengembangan riset dan teknologi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengungkapkan, kekhawatiran soal kelangkaan ban alat berat telah disuarakan sejak beberapa bulan lalu.
Selain masih terkendalanya proses impor, kemampuan produksi industri ban dalam negeri dinilai belum bisa memenuhi kebutuhan yang ada.
Baca Juga: Ban untuk Alat Berat Langka, Pasokan Batubara Bisa Ikut Terhambat
"Ban ukuran besar 100% impor karena belum diproduksi di Indonesia. Ini salah satu yang demand-nya paling besar," kata Hendra kepada Kontan.co.id, Rabu (21/6).
Hendra menjelaskan, untuk ban alat berat berukuran besar misalnya untuk dumptruck berkapasitas 100 ton dengan ukuran diameter 2,5 meter, total kebutuhannya sekitar 10.000 buah per tahun.
Sementara itu, untuk ban berukuran menengah untuk trailer, kebutuhannya sekitar 150.000 hingga 200.000 buah per tahun.
Untuk ban jenis ini, kemampuan produksi dalam negeri baru mencapai 30.000 buah per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News