kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin Jakarta: Pebisnis Harus Waspada Terhadap Pelemahan Nilai Tukar Rupiah


Jumat, 06 Oktober 2023 / 15:59 WIB
Kadin Jakarta: Pebisnis Harus Waspada Terhadap Pelemahan Nilai Tukar Rupiah
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah sudah berada di atas 15.000 per dollar AS akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelaku usaha. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jakarta Diana Dewi menyatakan pebisnis harus waspada terhadap nilai tukar rupiah saat ini. Nilai tukar rupiah sudah berada di atas 15.000 per dolar AS akan menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelaku usaha.

"Melemahnya nilai tukar rupiah saat ini terhadap dolar Amerika cukup memprihatinkan dan patut diwaspadai. Hal ini tentu memiliki dampak terhadap perusahaan dan pelaku usaha," kata Diana kepada Kontan.co.id, Kamis malam, (5/10).

Diana menerangkan, bila nilai tukar mata uang tinggi tentu melahirkan ketidaknyamanan bagi pelaku usaha. Sebab, dalam banyak bisnis, pembayaran dilakukan dengan mata uang asing.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Begini Efeknya ke APBN 2023

Dalam kondisi potensi inflasi seperti sekarang ini, tentu para pengusaha dituntut melakukan efisiensi produksi dan mendorong produktivitas. Adalah lebih baik bila para pelaku usaha selalu memiliki plan B atau C dalam upaya mengantisipasi inflasi ini.

Selain itu, pelaku usaha harus fokus pada arus kas. Bisa juga dikomunikasikan agar melakukan penundaan pembayaran atau penagihan, apalagi yang dibayar dengan dolar Amerika. Perlu dilakukan penghematan pada arus cash flownya. 

Lebih lanjut, Diana menyampaikan tujuan penghematan juga perlu dilakukan, termasuk melakukan  persediaan bahan baku sebelum harga dari pemasok naik.

Baca Juga: Pelaku Usaha Harus Mewaspadai Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

"Namun, berhati-hatilah agar tidak menghabiskan cadangan uang tunai saat melakukan pembelian," ujar Diana.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengotomatisasi berbagai pekerjaan, mulai dari pembukuan dasar, layanan klien, pemasaran, dan masih banyak lagi. Sebab, pemanfaatan digitalisasi diyakini dapat menyederhanakan proyeksi laba sehingga mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×