kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kadin minta pembangunan Ibu Kota baru libatkan pakar berbagai disiplin ilmu


Kamis, 22 April 2021 / 14:20 WIB
Kadin minta pembangunan Ibu Kota baru libatkan pakar berbagai disiplin ilmu
ILUSTRASI. CEO Indika Energy, Arsjad Rasjid.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin)  Indonesia  Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid berharap pembangunan ibu kota negara yang baru di Kabupaten akan melibatkan para pakar dari berbagai disiplin ilmu, baik di bidang  perencanaan regional, arsitektur, lingkungan hidup, dan ekonomi.

“Pelibatan pakar dari berbagai disiplin ilmu sangat diperlukan, untuk menciptakan  ketersambungan antara tahapan perencanaan  mulai dari level makro hingga level mikro dalam tahapan-tahapan  pembangunan," kata Arsjad dalam keterangannya Kamis (22/4/2021).

Arsjad yang kini mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia, periode 2021-2026  mengatakan,  Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi telah memutuskan untuk  memindahkan ibu kota negara  dari Jakarta ke  Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Rencananya,  wilayah itu akan berperan sebagai ibu kota pemerintahan dan Jakarta  dijadikan sebagai pusat bisnis dan keuangan berskala internasional.

Baca Juga: Pertumbuhan ekonomi kuartal II perlu ditopang investasi yang tingkatkan produktivitas

“Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara  adalah  lokasi yang sangat strategis karena memiliki  lahan yang luas. Pemindahan ibu kota negara juga secara otomatis akan menciptakan sentra-sentra baru perekonomian dan menumbuhkan populasi pengusaha nasional di daerah,” jelas Arsjad.

Direktur Utama PT Indika Energy Tbk itu mengungkapkan, ibu kota negara yang akan dibangun pemerintah adalah sebuah kota dunia yang  menampung  semua kalangan dari berbagai latar belakang bangsa dan budaya, sehingga wajar apabila banyak pakar dari berbagai disiplin ilmu diberikan  kesempatan yang sama untuk  berpartisipasi dalam  mewujudkan ibu kota negara yang sangat didambakan bangsa Indonesia. 

"Saya sangat mengapresiasi keterbukaan  pemerintah  pada rencana pembangunan ibu kota negara yang baru. Sejak awal perencanaan, pemerintah sangat terbuka menerima  masukan-masukan dari  pengusaha dan kalangan lainnya. Ini penting dan menjadi awal yang baik," jelas dia.

Arsjad meyakini pelibatan pakar dari beragam disiplin ilmu akan mewujudkan sebuah ibu kota negara  yang nantinya menjadi  contoh bagi dunia internasional mengenai upaya  Indonesia  membangun kota negara dengan menjunjung tinggi pelestarian alam, hutan hujan tropis, dan  keberpihakan kepada masyarakat lokal.

Pekan lalu, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah menetapkan titik nol pembangunan ibu kota negara  dan lokasi Istana Negara di  Penajam Paser Utara. 

Baca Juga: Dorong makin banyak wirausaha, Kadin bakal genjot pelatihan vokasional

Saat ini, persiapan tentang pemindahan ibu kota negara telah dituangkan  dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yang meliputi pembangunan fasilitas penyelenggaraan pemerintahan dab aktivitas pembangkit kegiatan ekonomi di ibu kota negara.

Pembangunan ibu kota negara  juga dirancang sebagai salah satu strategi pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Adapun  target pembangunan hingga 2024 meliputi pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) beserta  sarana dan prasarana pendukungnya.

Pembangunan fisik tahap awal atau soft groundbreaking di KIPP diagendakan setelah pengesahan Rancangan Undang-Undang Ibu Kota Negara yang telah tercantum di dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×