kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kadin Sebut Momen Ramadan dan Lebaran Membawa Berkah Bagi Sejumlah Sektor Industri


Selasa, 28 Februari 2023 / 10:53 WIB
Kadin Sebut Momen Ramadan dan Lebaran Membawa Berkah Bagi Sejumlah Sektor Industri
ILUSTRASI. Shinta Widjaja Kamdani. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut sejumlah sektor industri akan merasakan dampak positif yang signifikan ketika momentum Ramadan dan Lebaran 2023 tiba.

Koordinator Wakil Ketua Umum III Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia Shinta Kamdani menilai, Ramadan dan Lebaran adalah momentum konsumsi musiman yang biasa terjadi setiap tahun.

Pertumbuhan permintaan musiman ini umumnya sangat terasa di beberapa sektor usaha seperti ritel, makanan dan minuman, pariwisata, dan transportasi.

Sektor-sektor industri lain juga ada potensi kenaikan permintaan ketika bulan puasa, tetapi biasanya cenderung lebih moderat dibandingkan sektor yang tadi disebut.

Baca Juga: Jelang Ramadan 2023, Gapmmi Optimistis Penjualan Produk Mamin Naik Hingga 50%

Lantaran momentum konsumsi saat Ramadan atau Lebaran bersifat musiman dan terjadi secara reguler, maka bentuk antisipasi para pebisnis untuk memanfaatkan momentum tersebut antara lain dengan meningkatkan suplai barang ke pasar hingga melakukan promosi dan inovasi penjualan yang lebih gencar.

“Pelaku usaha juga biasanya akan mengeluarkan produk-produk yang sifatnya musiman di periode Ramadan dan Lebaran untuk meningkatkan penjualan,” ujar Shinta, Selasa (28/2).

Menurut dia, pertumbuhan permintaan pasar ketika momen Ramadan dan Lebaran tiba cenderung moderat dan berpotensi tidak akan setinggi tahun sebelumnya. Sebab, sekalipun tingkat konsumsi masyarakat masih sangat baik dan daya beli masih stabil, pertumbuhan permintaan pasar pada 2023 akan dibatasi oleh dampak akumulatif inflasi.

Pertumbuhan penjualan ritel disebut Shinta sudah lama berada dalam tren menurun sejak Juli 2022 akibat dampak inflasi yang semakin besar dan membatasi pertumbuhan daya beli masyarakat. Beruntung, memasuki Januari 2023 pertumbuhan penjualan ritel mulai kembali ke arah yang positif.

Baca Juga: Indonesia Fibreboard Industry (IFII) Waspadai Dampak Ketidakpastian Ekonomi Global

Kadin pun tetap yakin pertumbuhan permintaan musiman sepanjang Ramadan-Lebaran akan memberi dampak yang sangat positif terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di kisaran 4,8%--5,3% pada kuartal I-2023.

“Proyeksi ini bisa lebih tinggi apabila pemerintah menciptakan stimulus-stimulus lain untuk meningkatkan daya beli atau mengintensifkan konsumsi,” pungkas Shinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×