kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kalimantan Gold klaim mulai temukan tembaga


Selasa, 30 September 2014 / 10:42 WIB
 Kalimantan Gold klaim mulai temukan tembaga


Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kalimantan Gold Corporation Limited (KLG), melalui anak usahanya PT Kalimantan Surya Kencana,  akhirnya menemukan potensi tembaga tahun ini. Temuan ini muncul setelah mereka melakukan eksplorasi sejak 1998 untuk mencari emas dan tembaga. Hanya saja, hingga saat ini mereka masih belum bisa memastikan seberapa besar cadangan terbukti dari tembaga yang ada di lokasi ini.

Presiden Direktur PT Kalimantan Surya Kencana Mansur Geiger menyatakan, hasil eksplorasi yang dilakukan menunjukkan bahwa estimasi awal atas sumber daya mineral di prospek Beruang Kanan Main Zone (BKM) di areal kontrak karya anak usahanya PT  Kalimantan Surya Kencana mencapai 621,7 juta pound tembaga atau sekitar 47 juta ton tembaga.

Meski demikian, hasil eksplorasi tersebut masih merupakan maiden resources atau estimasi yang sifatnya masih kasar atau sangat awal. "Kami masih membutuhkan kerja lanjutan, masih ada langkah yang harus dilewati," ujar Mansur Geiger kepada  KONTAN, Senin (29/9).

Kalimantan Surya melakukan aktivitas eksplorasi sejak 1998 hingga 2007 dan dilanjutkan pada 2012 hingga 2014 pada zona utama dan evaluasi atas 74 lubang pengeboran di BKM Zone. Setelah menemukan cadangan di BKM Zone itu, target prioritas lain juga ada di Blok Beruang Kanan South (BKS), Beruang Kanan West (BKW), dan BKZ Polymetallic (BKZ).

Dia menjelaskan, Setelah hasil estimasi sumber daya tersebut mereka peroleh, perusahaan akan meningkatkan kegiatan eksplorasi hingga bisa menaikan status sumber daya menjadi cadangan terbukti. Namun, untuk sampai ke tahapan tersebut dibutuhkan biaya yang besar.

Faldi Ismail Deputy Chairman and Chief Executive Officer Kalimantan Gold Corporation Limited menambahkan, hasil eksplorasi proyek BKM Zone ini merupakan  tonggak sejarah penting bagi dewan direksi, partner potensial, dan pemegang saham.

Dia menyatakan, pihaknya senang mendengar fakta bahwa mineralisasi BKM Zone pada level yang tinggi. "Dewan direksi tetap berkomitmen untuk terus melakukan pengeboran uji coba di area tersebut dan mengembangkan proyek tembaga BKM Zone melalui program percepatan dengan opsi pengembangan awal," ujarnya dalam keterangan tertulis di Bursa Efek Toronto, Kanada.

Renegosiasi masih alot

Setelah menemukan sumber daya tembaga, Mansur bilang, saat ini pihaknya sedang ber diskusi dengan pemerintah Indonesia untuk mengamandemen dan renegosiasi kontrak karya. 
Secara prinsip, Kalimantan Surya siap mengubah poin-poin dalam kontrak karya sesuai dengan UU Minerba.

Meski demikian, ia berharap konsesi milik perusahaan masih tetap dalam rezim kontrak karya, dan tidak diubah menjadi izin usaha pertambangan (IUP). "Susah menjalankan proyek besar di Indonesia dengan IUP. Investor asing kurang senang dengan aturan yang ada," jelas dia.

Selama ini, kata Mansur, investor asing seperti perusahaannya seringkali mengalami kendala seperti masalah perizinan yang lama, tumpang tindih aturan, dan tidak adanya kepastian hukum. "Kamiberharap agar pemerintahan baru Joko Widodo–Jusuf Kalla nantinya bisa membenahi semua persoalan pertambangan ini," ungkap dia.

Perlu diketahui, Kalimantan Gold memiliki kontrak karya dengan konsesi lahan seluas 120.900 hektare di dua Kabupaten Provinsi Kalimantan Barat, yaitu di Kabupaten Gunung Mas dan Kabupaten Katingan serta di Kabupaten Murung Ray, Kalsel.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×