kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kantongi order book Rp 3,2 triliun, Totalindo (TOPS) optimistis capai target


Senin, 24 Juni 2019 / 16:18 WIB
Kantongi order book Rp 3,2 triliun, Totalindo (TOPS) optimistis capai target


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) kian optimis target tahun ini dapat tercapai. Hingga akhir Mei lalu, kontrak dalam pipeline perusahaan sebesar Rp 9,19 triliun.

Andre Chandra Biantoro, Direktur Totalindo Eka Persada menyebutkan pihaknya tetap optimis target tahun ini dapat tercapai. Ia memaparkan lebih lanjut hingga Mei lalu order book yang dipegang perusahaan sebesar Rp 3,2 triliun dengan rincian proyek carry over tahun lalu sebesar Rp 1,5 triliun dan kontrak baru Rp 1,7 triliun.

"Perolehan target masih optimistis melihat posisi kami sekarang," ujarnya dalam paparan publik di Jakarta, Senin (24/6).

Sedangkan untuk tender yang sedang diikuti, Andre mengungkapkan antara lain apartemen yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Kemudian, pihaknya juga membidik proyek rumah sakit di Pontianak, pusat perbelanjaan di Medan, dan kawasan industri di Karawang. "Di luar itu, ada juga proyek pemerintah senilai Rp 1 triliun," ujarnya.

Hingga Mei lalu, emiten dengan kode saham TOPS di Bursa Efek Indonesia itu telah memiliki kontrak baru baik dari proyek swasta maupun hasil KSO dengan pemerintah. Secara rinci, proyek KSO yakni proyek Klapa Village Tower B dengan nilai Rp 315 miliar dan Rusun Cilangkap dengan nilai Rp 938 miliar.

Di luar proyek KSO, beberapa proyek yakni Gedung Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI dengan nilai Rp 90,15 miliar, Kingland Avenue Apartment dengan nilai Rp 275 miliar, serta apartemen Sahid Asena dengan nilai proyek Rp 105 miliar.

Dari situ terlihat, realisasi kontrak baru TOPS hingga Mei lalu 68,92% yang mana Rp 1,25 triliun dari sektor pengembangan properti, Rp 90 miliar dari pemerintah, dan Rp 380 dari swasta.

Sedangkan, untuk periode Juni sendiri ia mengaku belum ada kontrak baru. "Juni ini masih belum ada," ujarnya.

Karenanya, pipeline tender yang sedang diikuti dinilainya baru akan didapat pada semester II. Lebih lanjut, ia menuturkan untuk tender mulai dari awal tahun sebetulnya sudah cukup banyak. Hanya saja, kebanyakan keputusan tender masih melihat hasil pemilu. "Jadi, sepertinya demikian," pungkasnya saat menjawab pemilu mempengaruhi industri kontstruksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×