Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT ASDP Indonesia Ferry melalui anak usahanya, PT Jembatan Nusantara (JN), terus mengoptimalkan layanan penyeberangan kapal ferry di lebih dari 20 wilayah di Indonesia. Langkah itu ditujukan untuk memaksimalkan konektivitas sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi.
Sekretaris Perusahaan ASDP, Shelvy Arifin mengatakan, JN terus melakukan ekspansi area layanan dan memperkuat layanan angkutan penyeberangan di Tanah Air. JN tercatat telah memiliki 53 unit armada yang aktif melayani 21 lintasan penyeberangan.
"Layanan komersial JN di sejumlah titik penyeberangan difokuskan untuk mendukung dan memaksimalkan target induk dalam memperlancar mobilisasi masyarakat dan logistik di sejumlah titik wilayah, utamanya yang hanya dapat dijangkau oleh moda ferry," kata Shelvy dalam keterangan resminya, Senin (3/6).
Adapun lintasan yang dilayani oleh kapal milik JN diantaranya Air Putih-Sei Selari di batam, Bajoe-Kolaka, Balikpapan-Mamuju, Balikpapan-Pare Pare, Balikpapan - Taipa Palu, Bardan - Siantan di Pontianan, hingga Surabaya yang melayani lintasan jarak jauh menuju Kupang dan Sape dengan lintasan Surabaya-Ende dan Surabaya-Labuan Bajo.
Baca Juga: Digitalisasi Pemesanan Tiket, ASDP Catat Pengguna Aplikasi Ferizy Capai 2,32 Juta
Sementara untuk lintasan long distance ferry (LDF), JN melayani rute Balikpapan - Pare-pare dengan mengoperasikan KMP Swarna Bahtera berkapasitas 4.538 GT dan waktu tempuh kurang lebih 34 jam.
Shelvy bilang, Kehadiran layanan JN di sejumlah titik lintasan sangat penting dalam membantu kelancaran proses distribusi logistik di wilayah Indonesia Tengah dan Timur serta membantu mobilitas masyarakat untuk berpergian antar Pulau, seperti dari pulau Jawa ke Bali, dari Pulau Kalimantan ke Sulawesi, hingga Pulau Jawa ke Nusa Tenggara Timur.
Di samping itu, ASDP juga terus memacu layanan digitalisasi dengan meresmikan resevasi tiket kapal ferry online di Pelabuhan Bajoe dan Kolaka mulai Senin (3/6).
Shelvy mengungkapkan, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi tiket penyeberangan dan menargetkan seluruh pelabuhan di lingkungan kerja ASDP dapat menerapkan sistem e-ticketing.
Ia berharap e-ticketing tersebut dapat mendukung kelancaran mobilisasi masyarakat dan penyebaran logistik di tiap daerah hingga mencapai daerah 3T. “Namun, beberapa daerah masih membutuhkan pengkajian lebih lanjut dalam memberikan kemudahan masyarakat untuk mengakses website ataupun aplikasi Ferizy ini," jelasnya.
Baca Juga: Pengusaha Beberkan Sejumlah Tantangan Bisnis Penyeberangan Tahun Ini
Keterhubungan setiap wilayah, lanjutnya, akan mempengaruhi kehidupan masyarakat setempat khususnya untuk wilayah-wilayah yang dipisahkan oleh sungai, selat, dan teluk. Dengan hadirnya sistem transportasi penyeberangan laut yang andal tentu akan sangat mendukung keterhubungan wilayah serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan di daerah.
Pelabuhan Bajoe dan Kolaka di Sulawesi Selatan berperan penting menghubungkan wilayah, serta dapat mempersingkat mata rantai perjalanan barang dan masyarakat melalui jalur transportasi penyeberangan laut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News