kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapasitas produksi tekstil berangsur pulih, meski belum sepenuhnya normal


Minggu, 19 Juli 2020 / 15:55 WIB
Kapasitas produksi tekstil berangsur pulih, meski belum sepenuhnya normal
ILUSTRASI. Kapasitas produksi tekstil berangsur pulih. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapasitas produksi pabrikan produk tekstil dan garmen mulai berangsur meningkat, setelah di masa awal pandemi utilisasi pabrik sempat anjlok. Namun kapasitasnya masih belum beroperasi secara penuh seperti periode normal sebelum pandemi terjadi.

Rizal Rakhman, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) mengatakan di periode awal pandemi utilisasi pabrik produk tekstil seperti benang dan serat kain mencapai 20%. "Sedangkan sekarang sudah berangsur naik menjadi 30%-40%, meski belum menyamai periode normal yang bisa mencapai 70%-80%," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).

Kenaikan utilisasi mengakibatkan buruh pabrik tekstil dan garmen mulai diserap kembali setelah beberapa waktu kemarin banyak yang dirumahkan. Sedangkan pertumbuhan industri tekstil di semester pertama tahun ini, diperkirakan masih mengalami pertumbuhan negatif sekitar 2% secara tahunan.

Baca Juga: Banjir impor tekstil kembali membayangi industri dalam negeri

Rizal mengatakan di semester dua tahun ini, daya beli di pasar domestik belum terlihat mengalami kenaikan signifikan. "Walau pusat grosir buka, namun daya beli terlihat masih stagnan," ujarnya.

Pasar domestik jadi harapan industri tekstil dimana pasar ekspor masih tertekan, khususnya Amerika Serikat dan Eropa yang masih menghadapi lonjakan pandemi covid-19. Di situasi ini, API berharap pemerintah dapat memberikan stimulus kepada industri khususnya yang berkaitan dengan keringanan cicilan bunga perbankan dan ongkos energi berupa listrik.

Menurut Rizal, di tengah situasi ini akan sulit bagi industri tekstil untuk tumbuh di akhir tahun nanti, prediksi API industri harus menerima kemungkinan pertumbuhan negatif sampai akhir tahun. Untuk kembali ke kondisi normal, baik produksi maupun penjualan menurut Rizal perlu waktu 1-1,5 tahun.

Sementara itu, Carel Christanto, Direktur PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) mengatakan perusahaannya optimistis semester kedua ini akan lebih baik dari semester pertama. "Produksi sudah berangsur pulih, semester ini bisa lebih baik ketimbang semester kemarin," katanya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Adapun terkait proyeksi, produsen garmen dan tekstil tersebut cenderung berhati-hati dalam memproyeksikan bisnisnya di masa pandemi covid-19 ini. Menurut Carel daya beli masyarakat masih belum terlihat pulih, dimana hal itu dapat mempengaruhi konsumsi garmen di dalam negeri.

Baca Juga: Musim bagi dividen, pilih saham pembagi dividen yang layak koleksi

Di awal tahun ini, yakni di kuartal-I 2020, perseroan membukukan kinerja yang cukup baik dengan perolehan pendapatan bersih Rp 556,34 miliar atau tumbuh 14,2% secara tahunan. MYTX pun diketahui memiliki kapasitas produksi benang 30.000 bales per bulan, serta kain grey (kain mentah) sebanyak 2,5 juta meter persegi per bulan dan dan kain denim 1,5 juta yard  per bulannya.

Sedangkan produsen garmen seperti PT Pan Brothers Tbk (PBRX), optimisme masih dipegang dengan target pertumbuhan penjualan mencapai 10%-15%. "Kami yakin bisa mencapai target tersebut," ungkap Iswar Deni, Sekretaris Perusahaan PBRX kepada Kontan.co.id, Jumat (17/7).

Untuk utilisasi dan kapasitas produksi, Iswar hanya bilang bahwa seluruh lini produksi saat ini full bekerja dan operasionalisasi pabrikan tetap berjalan dan tak mengalami pemberhentian. Kapasitas pabrikan milik Grup Pan Brothers diketahui telah mencapai 116 juta potong pakaian jadi per tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×