kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasetpres Resmikan SPKLU Pertama di Istana Kepresidenan Bogor


Jumat, 10 Maret 2023 / 23:48 WIB
Kasetpres Resmikan SPKLU Pertama di Istana Kepresidenan Bogor
ILUSTRASI. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat meresmikan SPKLU di Istana Kepresidenan Bogor


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pertama di Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (10/3).

Heru menyebut bahwa kehadiran SPKLU tersebut menjadi bagian penting dari program nol emisi yang ditargetkan pemerintah tercapai pada tahun 2060.

"Program-program untuk kita zero emission di mana di 2060 semua kota dituntut untuk melakukan itu. Hari ini kita secara bertahap melakukan itu, antara lain adanya SPKLU di Istana Bogor," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (10/3).

Heru juga mengajak PLN untuk bekerja sama agar SPKLU serupa bisa ditempatkan di Istana Kepresidenan lainnya.

"Berikutnya adalah ini menjadi semangat kami, Pak Dirut, untuk bisa terus nanti di Istana Cipanas, Jogja, Tampaksiring, kalau berkenan nanti bisa di Tampaksiring. Apapun itu namanya, pasti PLN untung, (energi) terbarukan menggunakan SPKLU," jelasnya.

Baca Juga: PLN dan KKBrothers Kerja Sama Penyediaan Charging Station untuk Motor Listrik

Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo menyebut, Istana Kepresidenan merupakan episentrum dari transisi energi. Menurutnya, pasokan listrik di lingkungan Istana Kepresidenan sudah menggunakan energi baru terbarukan sepenuhnya sejak Juni tahun 2022.

"Bulan Juni tahun lalu kita sudah melakukan kerja sama yaitu bagaimana pasokan listrik di Istana Kepresidenan, baik di Jakarta, di Cipanas, di Bogor, di Yogyakarta, di Tampaksiring sudah menggunakan 100 persen dari energi baru terbarukan. Ini menandakan bahwa episentrum dari transisi energi ada di Istana Kepresidenan," ungkap Darmawan.

Lebih jauh, Ia mengapresiasi inisiatif Sekretariat Presiden yang telah menggunakan motor listrik di lingkungan Istana Kepresidenan sejak 3-4 tahun lalu.

Menurutnya, penggunaan motor listrik dengan energi batu bara saja bisa mengurangi emisi karbondioksida hingga 50 persen jika dibandingkan dengan motor bensin.

"Satu liter bensin itu emisi CO2-nya 2,4 kilogram. Itu setara dengan 1,2 KWH listrik. Nah 1,2 KWH listrik emisinya, kalau listriknya dari batu bara, hanya sekitar 1,2 kilogram CO2. Jadi Istana ini paham kalau menggunakan motor listrik itu mengurangi emisi CO2, _green house_ emisinya itu mengurangi 50 persen," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×