kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kata Aspidi soal impor daging yang ditugaskan pada BUMN


Selasa, 09 Maret 2021 / 18:22 WIB
Kata Aspidi soal impor daging yang ditugaskan pada BUMN
ILUSTRASI. Aspindi mengatakan, 40% kebutuhan daging masih impor, penugasan BUMN bisa jadi penyeimbang.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Dari sisi harga, Suhandri menyebut harga daging sapi saat ini masih pada level normal. Secara rerata harga untuk daging potong segar berkisar Rp 130.000 - Rp 135.000 per kilogram (kg) dan untuk daging beku sekitar Rp 95.000 - Rp 100.000 per kg.

"Masih level normal karena harga dari luar negeri juga naik, kurs juga naik," ungkapnya.

Dihubungi terpisah, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah mengatakan bahwa impor daging yang direncanakan pemerintah masih dalam taraf wajar. Dengan begitu, ketersediaan maupun harga daging dipasaran diharapkan bisa terjaga.

Dengan volume daging yang akan diimpor, Rusli menilai tidak akan menyerang pasar peternak dan pengusaha sapi lokal. "Saya kira masih pas, tidak menyerang pasar. Dengan ini juga diharapkan akses konsumen untuk mendapatkan daging sapi yang murah bisa terjaga," ungkapnya.

Kendati begitu Rusdi memberikan catatan. Meski pengadaan impor melalui penugasan kepada BUMN, namun transparansi dan akuntabilitas dalam proses impor tetap harus dipantau.

Baca Juga: Pemerintah keluarkan izin impor daging 100.000 ton

Hal itu penting untuk menutup celah perburuan rente. Sebab, impor komoditas utama pangan seperti beras dan daging sangat rentan untuk disusupi praktek perburuan rente.

"Karena komoditas pangan itu perputaran uangnya sangat cepat. Potensi rent seeking besar, konsumen akan rugi karena harga yang dikenakan akan lebih mahal. Jadi (meski penugasan) harus tetap transparan," tegas Rusli.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud menyampaikan bahwa impor daging kerbau dan sapi itu akan didatangkan dari India dan Brazil, melalui penugasan kepada BUMN. Hal itu dilakukan untuk mengamankan stok dalam mengantisipasi permintaan masa ramadan dan lebaran.

"Iya, penugasan itu untuk daging asal India dan Brazil, memang penugasan dan kepada BUMN. Diharapkan secara bertahap masuk untuk penuhi kebutuhan daging nasional," kata Musdhalifah kepada Kontan.co.id, Selasa (9/3).

Mengutip pemberitaan sebelumnya, impor 80.000 daging kerbau dari India dan 20.000 ton daging sapi dari Brazil itu dilakukan dengan skema penugasan melalui BUMN. Perum Bulog untuk impor daging kerbau, dan PT Berdikari (Persero) untuk impor daging sapi.

Selanjutnya: Antisipasi Kebutuhan Ramadan, Pemerintah Membuka Keran Impor 100.000 Ton Daging

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×