kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan Gas Bumi Nasional Meningkat, PGN Gencarkan Pemanfaatan LNG


Rabu, 06 Maret 2024 / 20:59 WIB
Kebutuhan Gas Bumi Nasional Meningkat, PGN Gencarkan Pemanfaatan LNG
ILUSTRASI. PGN menargetkan pemanfaatan gas bumi melalui LNG untuk mengimbangi kebutuhan nasional yang terus bertumbuh.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan pemanfaatan gas bumi melalui Liquefied Natural Gas (LNG) untuk mengimbangi kebutuhan nasional yang terus bertumbuh.

Dalam rangka optimalisasi pemanfaatan gas bumi terutama bagi industri di dalam negeri dan juga wujud adaptif terhadap kondisi lingkungan bisnis, PGN mewujudkan komitmen itu dalam penguatan ketahanan pasokan yang merupakan modal dasar dalam upaya optimasi layanan pelanggan. 

Penguatan infrastruktur dan distribusi juga dilaksanakan PGN serta upaya menyeimbangkan pasokan gas bumi nasional dilakukan dengan menyediakan Liquefied Natural Gas (LNG).

Direktur Sales dan Operasi PGN, Ratih Esti Prihatini mengatakan, langkah ini ditempuh dalam rangka optimalisasi pemanfaatan gas bumi terutama bagi industri di dalam negeri dan juga wujud adaptif terhadap kondisi lingkungan bisnis.

Baca Juga: PGN Siap Menangkap Peluang Bisnis Carbon Capture Storange (CCS)

Ratih melanjutkan, LNG merupakan solusi untuk pemenuhan kebutuhan gas bumi sehingga seringkali disebut sebagai energi masa depan. 

"LNG merupakan solusi yang lebih fleksibel untuk transportasi gas bumi dengan sumber yang lokasinya jauh dari jaringan pipa dan demand gas bumi,” ungkap Ratih dalam siaran pers, Rabu (6/3).

Ratih menerangkan, kebutuhan gas bumi saat ini, sebagaimana disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak selalu dan tidak akan terus dapat dipenuhi oleh sumber gas yang sudah terhubung dengan infrastruktur jaringan pipa gas. 

Sumber pasokan eksisting sudah mengalami natural decline dan hal ini tidak dapat dihindari sebagaimana tercermin dari terus berkurangnya produksi gas bumi di sumur-sumur yang sudah lama beroperasi.

Salah satu contohnya adalah sumber gas bagi PGN dari blok Corridor di Sumatera Selatan yang hanya memasok gas bumi sekitar 440 MMSCFD pada awal tahun 2024 ini. Sebelumnya, blok ini masih mampu memasok gas bumi pada tahun 2022 dan 2023 lebih dari 500 MMSCFD. Jumlah realisasi penyaluran  gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023 yang masih mencapai 850 MMSCFD.

”Mau tidak mau, kita harus terbiasa dengan LNG sebagai solusi gas balance kebutuhan gas bumi nasional ditengah terus meningkatnya kebutuhan gas bumi, terutama untuk industri,” sambung Ratih.

Menurutnya, inisiatif ini adalah bagian dari upaya PGN untuk mewujudkan komitmen memenuhi kebutuhan gas bumi kepada pelanggan serta optimalisasi pemanfaatan gas bumi sebagai energi transisi. 

Saat ini PGN mengelola 90% infrastruktur gas nasional dalam berbagai moda transportasi, baik pipa maupun non pipa, seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU), Land Based Energy Terminal, SPBG, MRU, dan LPG Processing Plant.

Ratih melanjutkan, PGN juga memiliki kemampuan mengintegrasikan seluruh potensi gas bumi disegala penjuru negeri dalam berbagai jenis molekul gas. Untuk itu, PGN optimistis tetap dapat melayani pelanggan dengan layanan energi yang realible, bersaing dan berkelanjutan.

Ratih menegaskan bahwa kehadiran LNG bukan sebagai substitusi gas pipa. PGN tetap akan mengoptimalkan volume alokasi gas pipa sehingga dalam hal terjadi kekurangan pasokan dan ketersediaan gas dari pemasok, maka LNG merupakan solusinya. 

Baca Juga: PGN dan Conrad Energy Kerjasama Pemanfaatan Pasokan Gas Bumi Aceh

”Pelanggan juga perlu memahami bahwa berbeda dengan gas pipa yang harganya cenderung tetap, harga LNG cenderung fluktuatif karena ditentukan oleh mekanisme pasar,” ungkap Ratih.

Selain itu, rantai penyaluran LNG juga lebih panjang dibandingkan rantai penyaluran pipa gas. Sebab terdapat proses tambahan berupa pendinginan, transportasi, penyimpanan, dan regasifikasi.Meski begitu, selain ramah lingkungan, LNG tetap lebih efisien dibandingkan sumber energi fosil lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×