kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kebutuhan gula industri diperkirakan defisit 5%


Selasa, 19 Juli 2016 / 17:50 WIB
Kebutuhan gula industri diperkirakan defisit 5%


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Perindustrian akan memantau kekurangan gula bagi industri. Tindakan ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan impor gula mentah (raw sugar) yang sebelumnya direncanakan pada kuartal IV-2016.

Direktur Jenderal Industri Agro Panggah Susanto Kemperin memprediksi, kekurangan untuk industri makanan dan minuman nasional sekitar 5%. "Kelangkaan ini mengkhawatirkan, karena harga gula bisa jadi sangat tinggi," ujar Panggah di Gedung Kementerian Perindustrian, Selasa (19/7).

Meski demikian, ia menyebut, pemenuhan kekurangan itu sebaiknya tidak terburu-buru dilakukan meski sejumlah pihak mendesak pemenuhannya dipercepat menjadi kuartal III-2016. "Masih ada waktu. Kami akan lakukan survei dahulu bersama Gabungan Pengusahan Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI)," kata Panggah.

Selain soal kebutuhan gula, pemilihan negara pengimpor gula perlu dipertimbangkan. Kondisinya, saat ini, Thailand sedang mengalami kesulitan produksi gula akibat La Nina dan musim hujan. "Harganya jadi lebih mahal. Sehingga sekarang mau tidak mau harus ambil dari Brasil," tuturnya.

Jika memilih mengimpor dari Brazil, perlu diwaspadai soal keterlambatan yang mungkit terjadi akibat jaraknya yang lebih jauh dibandingkan Thailand. "Dari segi jarak, kalau dari Thailand butuh waktu semingu, kalau dari Brasil bisa 40 hari," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×