kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kedaung Indah mengejar sisa target 20%


Kamis, 24 November 2016 / 13:15 WIB
Kedaung Indah mengejar sisa target 20%


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Konsentrasi penuh PT Kedaung Indah Can Tbk sedang terpusat pada upaya memenuhi target kinerja tahun 2016. Produsen enamel dan can tersebut masih harus mengejar sisa target penjualan sebesar 20% hingga akhir tahun nanti.

Target pertumbuhan penjualan Kedaung Indah sepanjang tahun ini antara 5%-10%. Jika pencapaian penjualan tahun lalu Rp 91,73 miliar, berarti target penjualan tahun ini Rp 96,32 miliar - Rp 100,9 miliar.

Meski semangat belum kendur, Kedaung Indah tetap berupaya realistis. "Ini masih prediksi dan kalau nanti kami lihat belum mencapai target, ada kemungkinan akan direvisi," terang Ing Hidayat Karnadi, Sekretaris Perusahaan PT Kedaung Indah Can Tbk kepada KONTAN, Rabu (23/11).

Maklum, kinerja Kedaung Indah per kuartal III 2016 tak semuanya mulus. Penjualan lokal perusahaan tersebut memang masih tumbuh 7,28% menjadi Rp 57,31 miliar. Namun, penjualan ekspor menyusut 26,96% menjadi Rp 15,69 miliar.

Penyebab utama penjualan ekspor turun karena pasar Amerika Serikat lesu. Padahal negeri Paman Sam menyumbang penjualan hingga 83,42% terhadap total penjualan ekspor.

Tak heran jika Kedaung Indah memilih memaksimalkan penjualan dari pasar dalam negeri. Strategi mereka adalah memanfaatkan jaringan pemasaran Grup Kedaung. "Selain jual di showroom juga melalui agen-agen, seperti showroom di Kalimantan, Sulawesi, Bali dan lain sebagainya," ujar Ing.

Sembari memacu strategi internal, ke depan Kedaung Indah berharap mendapatkan tuah positif dari dua hal. Pertama, kenaikan upah minimum regional (UMR). Perusahaan berkode KICI di Bursa Efek Indonesia tersebut justru menilai positif kenaikan upah pekerja. Sebab, semakin tinggi upah semakin terkerek pula daya beli masyarakat.

Kedua, potensi penurunan harga gas. Kedaung berharap, rencana penurunan harga gas menjadi US$ 6 per mmbtu, juga merembet pada industri yang mereka geluti.

Sebagai informasi, tingkat keterpakaian mesin alias utilisasi produksi Kedaung Indah saat ini 70%. Sementara total kapasitas produksi perusahaan tersebut 1.560 ton per tahun. Kedaung Indah memprediksi, utilisasi 100% baru akan tercapai dalam periode jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×