kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kejar target bisnis, emiten konstruksi BUMN memburu tender di akhir tahun


Sabtu, 04 Desember 2021 / 07:12 WIB
Kejar target bisnis, emiten konstruksi BUMN memburu tender di akhir tahun
ILUSTRASI. Selain dipercaya membangun infrastruktur di berbagai negara yang tersebar di Asia, Pasifik, Timur Tengah hingga Afrika, WIKA juga mendorong ekspor produk-produk industrinya.


Reporter: Venny Suryanto, Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Perekonomian Indonesia diyakini terus membaik pada tahun depan. Ekspektasi ini menjadi katalis positif bagi perusahaan konstruksi pelat merah.

Manajemen PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) optimistis kinerja tahun depan akan lebih baik ketimbang tahun ini. Harapannya, pengendalian pandemi Covid-19 memperlihatkan kemajuan, sehingga prospek bisnis konstruksi kembali meningkat.

"Kami optimistis tahun 2022 akan tumbuh dibandingkan 2021, apabila kondisi Covid-19 tetap terkendali seperti saat ini. Keyakinan kami tetap tinggi, asalkan jangan ada lagi gelombang Covid-19 seperti Juli tahun ini," kata Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, Kamis (2/12).

Realisasi kontrak baru WIKA hingga kuartal ketiga tahun ini tidak begitu mentereng jika dilihat dari target 2021. Mengacu pemberitaan KONTAN, WIKA telah menurunkan target kontrak baru dari semula Rp 40,12 triliun menjadi Rp 35 triliun.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) mengejar pertumbuhan kontrak baru di tahun depan

Per akhir September 2021, WIKA baru meraih kontrak anyar Rp 13,16 triliun. Angka ini memang sudah tumbuh signifikan 92,4% dibandingkan realisasi Q3-2020 yang sebesar Rp 6,84 triliun. Alhasil, perolehan kontrak baru Wijaya Kerya per akhir September 2021 yang senilai Rp 13,16 triliun hanya setara 37,6% dari target tahun ini. "Karena banyak tender yang mundur," sebut Mahendra.

Agar dapat mencapai target hingga tutup tahun, WIKA masih agresif membidik proyek baru. "Untuk tender kami masih ikut dengan total mencapai Rp 23 triliun. Kami berharap bisa memenuhi target kontrak baru sampai akhir tahun ini," ucap Mahendra.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Farid Budiyanto mengungkapkan, target kontrak baru ADHI di tahun 2022 meningkat 20%-25%. Pertumbuhan kontrak ADHI pada tahun depan bakal didominasi proyek dari pemerintah dan BUMN.

"Hal ini didukung dengan pembukaan sektor ekonomi dan stimulus kebijakan tahun 2022 yang berdampak pada kenaikan konsumsi dan pemulihan ekonomi nasional," ujar dia, Kamis (2/12).

Baca Juga: WIKA rampungkan pembangunan 4 proyek bendungan strategis pada 2021

Proyeksi kinerja pada 2022 sebelumnya dipaparkan Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Entus Asnawi Mukhson, dalam paparan publik secara virtual, Rabu (17/11) lalu.

Entus bilang, tahun depan ADHI memiliki sejumlah proyek lanjutan (carry over), termasuk proyek yang diraih di tahun ini. Apalagi, pandemi Covid-19 membuat pergeseran jadwal dan kontrak di beberapa proyek.

Dengan kondisi ekonomi yang beranjak pulih serta pandemi yang lebih terkendali, Entus optimistis tahun depan ADHI tetap bisa menumbuhkan pencapaian kontrak baru dan kinerja keuangan.

"Harapannya, pada tahun depan dari sisi kontrak masih bisa bertumbuh 20%-25%, dan untuk kinerja juga kurang lebih sebesar itu," kata Entus.

Sementara PT PP Tbk (PTPP) mencatatkan kontrak baru hingga September 2021 mencapai Rp 15,4 triliun. Angka itu tumbuh 15,07% year-on-year (yoy). PTPP berharap bisa meraih kontrak baru senilai Rp 30,1 triliun hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: IHSG melorot 1,13% di hari terakhir November, melemah 0,87% sebulan

Sekretaris Perusahaan PTPP Yuyus Juarsa mengatakan, PTPP masih membidik beberapa proyek sampai akhir tahun, di antaranya proyek jalan tol, pabrik atau factory, beberapa bendungan, IPAL, dan lain sebagainya.

"Ditambah lagi dengan rencana pemerintah melanjutkan pengembangan Tol Sumatra, Proyek Strategis Nasional, dan rencana pembangunan ibukota baru yang pasti akan memberikan pertumbuhan pasar konstruksi yang cukup signifikan," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (2/11).

Adapun PTPP berupaya menargetkan pertumbuhan kontrak baru pada tahun 2022. Namun, saat ini manajemen PTPP masih dalam proses penyusunan outlook 2022. "Manajemen akan menyampaikan target perusahaan tahun 2022 pada akhir bulan Desember nanti," tambah Yuyus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×