kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kembangkan bisnis sapi, Berdikari siapkan Rp 100 M


Senin, 20 Januari 2014 / 15:38 WIB
Kembangkan bisnis sapi, Berdikari siapkan Rp 100 M
ILUSTRASI. Bendera AS dan Jepang di luar Gedung Putih.


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Berdikari menyiapkan lebih dari Rp 100 miliar untuk melakukan ekspansi bisnis. Diantaranya, dana tersebut akan digunakan untuk membangun kandang pengemukan sapi, rumah potong hewan (RPH) dan impor sapi hidup.

Librato El Arief, Direktur Utama Berdikari mengatakan, sebagai satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di bidang peternakan, pihaknya akan terus memperkuat sektor hulu hingga hilir. "Bisnis peternakan membutuhkan persiapan yang lebih," kata Librato, Senin (20/1).

Saat ini Berdikari telah memiliki lebih dari 12 kandang penggemukan yang beberapa di antaranya berada di Jawa Timur (Jatim), Jawa Barat (Jabar), dan Banten. Jumlah populasi sapi yang dimiliki Berdikari sendiri mencapai 12.000 ekor.

Tahun ini Berdikari berencana impor sapi bakalan sebanyak 30.000 ekor. Tidak hanya itu, untuk menambah populasi yang dimiliki Berdikari juga akan impor sapi indukan atau betina produktif sebanyak 5.000 ekor. Sekedar catatan, harga sapi indukan saat ini berada di kisaran Rp 11 juta per ekor-Rp 12 juta per ekor.

Proses pembelian sapi indukan tersebut sedang dilakukan oleh manajemen. Librato bilang, setidaknya pada pertengahan tahun ini atau pada bulan Mei-Juni importasi sapi indukan tersebut akan dapat direalisasikan.

Untuk pengelolaannya, sapi indukan produktif yang akan diimpor tersebut akan dikembangkan di daerah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Agar lebih efektif dan efisien, pengembangbiaakan sapi indukan tersebut akan diintegrasikan dengan perkebunan jagung dan sorgum yang dimiliki perusahaan.

Guna mendukung kegiatan bisnis, Berdikari juga memiliki satu unit RPH berkapasitas 100 ekor per hari, pabrik pengolahan daging ayam, pabrik pakan ternak dan toko penjualan daging atau meat shop. "Kita juga sudah merencanakan untuk memulai dibidang pembibitan," kata Librato.

Tahun ini Berdikari menargetkan pendapatan sebesar Rp 860 miliar, atau naik sekitar 100% dibandingkan tahun lalu. Kenaikan pendapatan yang signifikan tersebut dikarenakan sinergi antara hulu dan hilir yang dimiliki Berdikari mulai dari farm hingga pengolahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×