kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pupuk Indonesia garap peternakan sapi di Australia


Kamis, 29 Agustus 2013 / 12:45 WIB
Pupuk Indonesia garap peternakan sapi di Australia
ILUSTRASI. Sebuah kapal tongkang pengangkut batubara. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan menunjuk PT Pupuk Indonesia untuk membeli peternakan sapi di Australia. Hal ini disebabkan skema bisnis PT Pupuk Indonesia dinilai terbaik dibandingkan tiga BUMN lain.

Menurut Dahlan, pada awalnya ada empat BUMN yang melakukan kunjungan ke Australia. Keempatnya adalah PT Pupuk Indonesia, PT Badan Urusan Logistik (Bulog), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dan PT Berdikari.

"Ternyata dari empat itu, skema terbaik adalah milik PT Pupuk Indonesia," kata Dahlan kepada wartawan saat jumpa pers di Gedung Surveyor Indonesia, Jakarta, Kamis (29/8).

Menurut Dahlan, dalam skema bisnis tersebut, PT Pupuk Indonesia langsung melibatkan perbankan di Australia. Dengan cara ini, Indonesia dapat mengurangi risiko kesalahan pemilihan perusahaan di Australia sebagai mitra usaha.

"Sebab, memang hanya bank yang paling tahu, apakah perusahaan ini kinerjanya maupun reputasinya bagus atau tidak. Apalagi kami selama ini belum punya usaha di Australia, tentu harus hati-hati," kata mantan Direktur Utama PT PLN tersebut.

Sejauh ini, perbankan di Australia yang diajak bekerja sama oleh PT Pupuk Indonesia, yaitu Commowealth Bank, menunjukkan antusias besar dalam bisnis pembelian peternakan sapi di Australia. "Kami harapkan sebelum akhir tahun ini sudah terlaksana," sambung Dahlan.

Dahlan menambahkan, dalam bentuk kerja sama tersebut, PT Pupuk Indonesia mendominasi kepemilikan saham.

"Selain itu, perusahaan Australia memungkinkan untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan Indonesia dalam bisnis penggemukan sapi. Karena di Indonesia memang yang terbaik peluangnya," kata Dahlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×