kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 16 April 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.849   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.436   -5,95   -0,09%
  • KOMPAS100 921   -1,93   -0,21%
  • LQ45 718   -5,10   -0,71%
  • ISSI 203   0,95   0,47%
  • IDX30 375   -2,88   -0,76%
  • IDXHIDIV20 455   -3,75   -0,82%
  • IDX80 104   -0,51   -0,49%
  • IDXV30 111   -0,85   -0,76%
  • IDXQ30 123   -0,75   -0,61%
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.849   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.436   -5,95   -0,09%
  • KOMPAS100 921   -1,93   -0,21%
  • LQ45 718   -5,10   -0,71%
  • ISSI 203   0,95   0,47%
  • IDX30 375   -2,88   -0,76%
  • IDXHIDIV20 455   -3,75   -0,82%
  • IDX80 104   -0,51   -0,49%
  • IDXV30 111   -0,85   -0,76%
  • IDXQ30 123   -0,75   -0,61%
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.849   -29,00   -0,17%
  • IDX 6.436   -5,95   -0,09%
  • KOMPAS100 921   -1,93   -0,21%
  • LQ45 718   -5,10   -0,71%
  • ISSI 203   0,95   0,47%
  • IDX30 375   -2,88   -0,76%
  • IDXHIDIV20 455   -3,75   -0,82%
  • IDX80 104   -0,51   -0,49%
  • IDXV30 111   -0,85   -0,76%
  • IDXQ30 123   -0,75   -0,61%

Kemdag khawatir kita ogah makan mi instan lagi


Jumat, 22 Oktober 2010 / 16:26 WIB
Kemdag khawatir kita ogah makan mi instan lagi
ILUSTRASI. Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Terbesar di Dunia (Penjualan 2016) : Nestle Waters


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Berangkat dari kisruh mi instan yang terjadi Taiwan membuat Kementerian Perdagangan (Kemdag) khawatir berdampak pada konsumsi produk makanan dan minuman di Indonesia. Besar kemungkinan, konsumen di Indonesia tidak lagi mau mengkonsumsi mi instan.

“Jika dibiarkan konsumen maka bisa berdampak pada berkurangnya penjualan industri makanan dan minuman,” jelas Subagyo, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemdag, di Jakarta, Jumat (22/10).

Untuk mencegah kekhawatiran itu, Kemdag dan BPOM secara bersama akan melakukan kampanye meningkatkan pengetahuan konsumen dalam hal penggunaan bahan pengawet makanan berbahaya seperti borak atau formalin,” kata Subagyo.

Menurutnya, konsumen ditarget bisa mengetahui mana pengawet pangan yang bisa dikonsumsi dan mana pengawet yang berbahaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×