Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) beberkan biang kerok mahalnya harga daging ayam pada momen bulan ramadan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Isy Karim mengatakan, kenaikan ini terjadi karena di tingkat pedagang perantara mengambil keuntungan lebih besar.
Dampaknya, harga daging ayam di tingkat konsumen melonjak melebihi harga yang ditetapkan pemerintan.
Baca Juga: Update Harga Pangan Hari Ini: Harga Beras, Kedelai, Cabai Hingga Jagung Naik
"Jadi terjadi kenaikan melebihi harga acuan, kalau kita dalami ternyata di on farm tidak naik tapi kenaikan lebih di pasar rakyat," jelas Isy Karim dalam diskusi publik bertajuk Keterjangkauan Harga Pangan Jelang Ramadan 2024, Rabu (27/3).
Berdasarkan panatuanya, harga daging ayam saat ini sudah mencapai Rp 40.000/kg, atau lebih tinggi dari harga acuan pemerintah (HAP) hanya berkisar Rp 37.000/kg.
Padahal, harga ayam di tingkat peternak untuk live bird sebetulnya tidak mengalami kenaikan. Menurutnya harga live bird atau ayam hidup masih normal berkisar Rp 20.000 - 24.000 per ekor.
Baca Juga: Berpotensi Kerek Inflasi, BPS: Waspadai Kenaikan Harga Telur dan Daging Ayam Ras
"Memang di pedagang perantara ambil untung sesaat karena ada kenaikan ekspektasi jelang lebaran, sekitar Rp 2.000," jelas Isy.
Meski begitu, Isy menegaskan bahwa kenaikan ini masih dalam koridor yang wajar. Sebab, beberapa waktu lalu harga ayam sempat tertekan dan banyak peternak hingga pedagang yang mengalami kerugian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News