kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Kemendag tepis melakukan kartel ayam


Selasa, 02 September 2014 / 16:44 WIB
Kemendag tepis melakukan kartel ayam
Umbu TW Pariangu, Dosen FISIP Universitas Nusa Cendana, Kupang


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kebijakan pemotongan suplai anak ayam umur sehari atau day old chick (DOC) yang berlaku saat ini sudah melalui konsultasi dari seluruh pemangku kepantingan disektor perunggasan. Kebijakan ini juga dilakukan untuk menjaga stabilitas harga ayam ditingkat peternak agar tidak anjlok. 

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi juga membantah upaya pemangkasan suplai DOC tersebut sebagai tindakan kartel. "Kita sudah melakukan konsultasi dengan KPPU, Pak menteri sendiri yang langsung datang kesana, bahwa ini tidak ada hubungannya dengan kartel," ujar Bayu, Selasa (2/9).

Menurut Bayu, menteri Pertanian sendiri yang bekomunikasi dengan menteri Perdagangan untuk meminta supaya sektor perunggasan dikelola secara bersama-sama. "Ini sudah dibicarakan berkali-kali, berpuluh kali, dan prosesnya sudah berjalan 8 bulan, bukan 1-2 bulan," kata Bayu.

Sekedar inofrmasi saja, kebijakan pengaturan suplai DOC sudah dilakukan untuk yang ketiga kalinya. Pengaturan suplai DOC pertama mulai dilakukan pada pertengahan April hingga pertengahan Mei lalu. Jumlah pengaturan suplai DOC yang dipangkas mencapai 15%. 

Setelah dibebaskan beberapa saat, pada awal Juni suplai DOC diatur kembali suplainya menjadi 7,5% dibandingkan waktu normal. Untuk yang ketiga kali pengaturan suplai DOC dilakukan sebesar 20% dari pasokan normal mulai tanggal 4 Juli hingga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×