kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenhub Dorong Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah Kepri


Kamis, 22 September 2022 / 06:53 WIB
Kemenhub Dorong Pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah Kepri
ILUSTRASI. Kemenhub menyambut baik dukungan pembiayaan lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah. KONTAN/Muradi


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut baik dukungan pembiayaan lahan untuk pengembangan Bandara Raja Haji Abdullah oleh Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Karimun.

Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin mengatakan, dukungan dari Pemprov Kepri untuk pembiayaan pengadaan lahan, dan juga menjamin tersedianya pemeliharaan jalan akses dari dan ke Bandar Udara Raja Haji Abdullah.

Begitupun dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karimun yang bersedia melakukan penyediaan lahan secara bertahap sesuai perencanaan, dan menjamin tersedianya fasilitas lain yang dibutuhkan guna memperlancar operasional bandar udara tersebut.

Baca Juga: Stakeholder Penerbangan Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Internasional di ASEAN

“Yang tidak kalah pentingnya adalah kesepakatan kita bersama-sama untuk pengendalian tata ruang pada Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP), Batas Kawasan Kebisingan (BKK) dan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKp),” ujar Isnin, usai penandatanganan MoU Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah, antara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub dengan Pemprov Kepulauan Riau dan Pemerintah Kabupaten Karimun, Rabu (21/9).

Bandar Udara Raja Haji Abdullah berada di Pulau Karimun Besar yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. Letak geografisnya sangat strategis karena berada pada jalur lintas pelayaran terpadat kedua di Indonesia.

“Untuk itu diperlukan pengembangan dari segi fasilitas dan operasional guna mewujudkan Nawa Cita Presiden Republik Indonesia, sebagai bandara daerah perbatasan sebagai garda terdepan NKRI,” kata Isnin.

Bandar Udara Raja Haji Abdullah berdiri di atas lahan seluas 72.000 m2, dengan gedung terminal 770 m2, runway 1.400 m x 30 m, taxiway 75 m x 15 m, apron 73,5 m x 40 m dengan kapasitas tiga pesawat tipe Cassa 212 atau satu pesawat ATR 72-600.

“Saat ini rute penerbangan perintis yang sudah beroperasi adalah Tanjung Balai Karimun – Pekan Baru, dan Tanjung Balai Karimun – Dabo Singkep yang dilayani maskapai Susi Air,” terang Isnin.

Baca Juga: Bandara Kelolaan AP II Diprediksi Layani 57 Juta Penumpang Hingga Akhir 2022

Setelah dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepakatan ini, Isnin berharap pembangunan dan pengembangan Bandar Udara Raja Haji Abdullah segera terlaksana dan fasilitasnya dapat terus ditingkatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×