kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.754.000   -4.000   -0,23%
  • USD/IDR 16.870   -305,00   -1,84%
  • IDX 5.996   -514,48   -7,90%
  • KOMPAS100 847   -82,06   -8,83%
  • LQ45 668   -66,74   -9,09%
  • ISSI 186   -15,12   -7,51%
  • IDX30 353   -34,16   -8,83%
  • IDXHIDIV20 427   -41,35   -8,83%
  • IDX80 96   -9,67   -9,17%
  • IDXV30 102   -9,19   -8,28%
  • IDXQ30 116   -10,74   -8,46%

Kemenkop UKM upayakan angkat derajat UMKM dengan teknologi


Senin, 17 Agustus 2020 / 17:56 WIB
Kemenkop UKM upayakan angkat derajat UMKM dengan teknologi
ILUSTRASI. Dapur Bersama GoFood: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat KOnferensi Pers Pembukaan Dapur Bersama GoFood Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (9/7). Dapur Bersama adalah ruang kerja yang lengkap dengan fasilitas pendukung untuk restoran dan UMKM kuline


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

Peter menjelaskan, Wahyoo adalah aplikasi laksana operating system bagi pemilik warung makan. Pemilik warung hanya fokus pada bagaimana memasak yang enak dan melayani pelanggan, sisanya akan dibereskan oleh Wahyoo.

Dengan begitu, pemilik warung makan dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena sebagian beban mereka berkurang.

Secara sederhana, Wahyoo menawarkan konsep yang disebut P3K (Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan dan Kemudahan).

“Kami membimbing bagaimana mereka seharusnya mengelola warung laiknya restoran. Sehingga mereka mengerti apa yang namanya pembukuan, pemasaran dan ekspansi bisnis,” jelas Peter.

Ketika pembukuan, pemasaran, dan ekspansi usaha ini berjalan, maka pendapatan pemilik warung otomatis akan meningkat. Pelanggan juga akan bertambah.

Prinsip lain yang ditawarkan Wahyoo adalah kemudahan. Sebab, apa pun yang dilakukan pemilik warung semuanya berbasis aplikasi. Mulai dari belanja, hingga pencatatan utang-piutang.

Aplikasi lainnya yakni Titipku merupakan platform digitalisasi UMKM. Pengguna aplikasi ini adalah anak-anak muda Indonesia yang dapat membantu UMKM go digital. Mereka mengunggah UMKM dengan membuatkan toko online di Titipku.

CEO Titipku, Henri menjelaskan aplikasi Titipku membantu UMKM, terutama yang mikro seperti pedagang pasar (konvensional), usaha kaki lima, maupun industri rumah tangga, juga mereka yang berjarak dengan teknologi digital. Sederhananya,  Titipku ingin membantu promosi dan marketing UMKM secara digital.

“Berkat bantuan anak-anak muda ini, baik yang menjadi Penjelajah atau Jatiper (kurir), memudahkan promosi UMKM,” jelas Henri.

Baca Juga: Ini upaya Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam mengembangkan UMKM

UMKM yang tergabung dalam Titipku cukup beragam, mulai fashion, kuliner, industri kreatif, hingga pedagang pasar. Tak hanya soal digitalisasi dengan memasukkan mereka ke market place, namun Titipku juga membantu UMKM sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Jika mereka butuh modal, kita bisa referensikan ke industri perbankan, koperasi atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jika mereka butuh packaging atau branding, kami juga membantu mereka dalam hal desain secara gratis. Kami ingin membantu UMKM ‘naik kelas’,” tegas Henri.

Melihat peran Wahyoo dan Titipku serta platform digital lain yang terlibat dalam pendampingan terhadap UMKM, Teten optimistis Indonesia akan maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×