kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.844   -14,00   -0,08%
  • IDX 6.403   3,08   0,05%
  • KOMPAS100 920   2,46   0,27%
  • LQ45 718   1,03   0,14%
  • ISSI 203   1,09   0,54%
  • IDX30 375   0,64   0,17%
  • IDXHIDIV20 453   -0,91   -0,20%
  • IDX80 104   0,41   0,39%
  • IDXV30 110   -0,31   -0,28%
  • IDXQ30 123   0,16   0,13%

Kemenkop UKM upayakan angkat derajat UMKM dengan teknologi


Senin, 17 Agustus 2020 / 17:56 WIB
Kemenkop UKM upayakan angkat derajat UMKM dengan teknologi
ILUSTRASI. Dapur Bersama GoFood: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki saat KOnferensi Pers Pembukaan Dapur Bersama GoFood Bintaro, Jakarta Selatan, Kamis (9/7). Dapur Bersama adalah ruang kerja yang lengkap dengan fasilitas pendukung untuk restoran dan UMKM kuline


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyadari pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam mengembangkan Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM), Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggandeng Penggagas Pahlawan Digital UMKM Putri Tanjung, meluncurkan program “Pahlawan Digital UMKM”.

Salah satu target pencapaian dari program ini adalah mengumpulkan 10 pemenang terbaik yang akan menjadi mitra Kementerian Koperasi dan UMKM untuk melaksanakan digitalisasi UMKM. Selain itu, program ini juga membuka peluang agar para inovator digital dapat dipertemukan dengan modal ventura untuk mendapatkan investasi.

Pahlawan Digital UMKM resmi diluncurkan pada Sabtu, 15 Agustus 2020 pukul 14.00 WIB di Jakarta. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dan Putri Tanjung meluncurkan program ini secara langsung melalui akun YouTube KemenkopUKM dan Instagram Live akun @kemenkopukm, @pahlawandigital, dan @putritanjung.

Baca Juga: Program perluasan pasar UMKM jadi angin segar pelaku UMKM

Peluncuran program bertajuk “Inovasi untuk UMKM Go Digital” ini diselenggarakan dalam rangka memberikan apresiasi kepada para inovator digital UMKM dan menjaring inovator baru lainnya.

Selain Teten dan Putri, CEO Titipku Henri Suhardja, CEO Wahyoo Peter Shearer, dan Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi juga turut sebagai pembicara.

Menteri Teten menekankan pentingnya peran teknologi dalam mengakselerasi UMKM agar dapat berjualan secara daring. Akselerasi ini diperlukan melalui inovator-inovator muda agar 64 juta UMKM di seluruh Indonesia dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan.

“Kementerian Koperasi dan UKM memberikan insentif kepada para inovator muda agar mereka dapat membantu pelaku UMKM secara lebih luas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (17/8).

Di antara sejumlah inovator muda yang telah berkiprah dalam pemberdayaan UMKM antara lain Wahyoo dan Titipku. Wahyoo adalah platform digitalisasi UMKM yang meningkatkan daya jual warteg. Titipku fokus pada pemberdayaan pedagang pasar agar go digital.

CEO Wahyoo, Peter Shearer terinspirasi dari kisah Sang Bunda yang berjibaku saat menjalankan usaha kateringnya, Peter pun menciptakan aplikasi Wahyoo. Ia tak tega melihat ibunya yang terlihat lelah karena harus belanja ke pasar, memasak, menyiapkan dan mengantarkan pesanan makanan ke konsumen.

Peter menjelaskan, Wahyoo adalah aplikasi laksana operating system bagi pemilik warung makan. Pemilik warung hanya fokus pada bagaimana memasak yang enak dan melayani pelanggan, sisanya akan dibereskan oleh Wahyoo.

Dengan begitu, pemilik warung makan dapat meningkatkan kualitas hidupnya karena sebagian beban mereka berkurang.

Secara sederhana, Wahyoo menawarkan konsep yang disebut P3K (Pelatihan, Pembimbingan, Pendapatan dan Kemudahan).

“Kami membimbing bagaimana mereka seharusnya mengelola warung laiknya restoran. Sehingga mereka mengerti apa yang namanya pembukuan, pemasaran dan ekspansi bisnis,” jelas Peter.

Ketika pembukuan, pemasaran, dan ekspansi usaha ini berjalan, maka pendapatan pemilik warung otomatis akan meningkat. Pelanggan juga akan bertambah.

Prinsip lain yang ditawarkan Wahyoo adalah kemudahan. Sebab, apa pun yang dilakukan pemilik warung semuanya berbasis aplikasi. Mulai dari belanja, hingga pencatatan utang-piutang.

Aplikasi lainnya yakni Titipku merupakan platform digitalisasi UMKM. Pengguna aplikasi ini adalah anak-anak muda Indonesia yang dapat membantu UMKM go digital. Mereka mengunggah UMKM dengan membuatkan toko online di Titipku.

CEO Titipku, Henri menjelaskan aplikasi Titipku membantu UMKM, terutama yang mikro seperti pedagang pasar (konvensional), usaha kaki lima, maupun industri rumah tangga, juga mereka yang berjarak dengan teknologi digital. Sederhananya,  Titipku ingin membantu promosi dan marketing UMKM secara digital.

“Berkat bantuan anak-anak muda ini, baik yang menjadi Penjelajah atau Jatiper (kurir), memudahkan promosi UMKM,” jelas Henri.

Baca Juga: Ini upaya Perusahaan Gas Negara (PGAS) dalam mengembangkan UMKM

UMKM yang tergabung dalam Titipku cukup beragam, mulai fashion, kuliner, industri kreatif, hingga pedagang pasar. Tak hanya soal digitalisasi dengan memasukkan mereka ke market place, namun Titipku juga membantu UMKM sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Jika mereka butuh modal, kita bisa referensikan ke industri perbankan, koperasi atau Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Jika mereka butuh packaging atau branding, kami juga membantu mereka dalam hal desain secara gratis. Kami ingin membantu UMKM ‘naik kelas’,” tegas Henri.

Melihat peran Wahyoo dan Titipku serta platform digital lain yang terlibat dalam pendampingan terhadap UMKM, Teten optimistis Indonesia akan maju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×