kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Kemenperin Buka Suara Usai AS Kenakan Tarif 32%, Begini Upaya Jaga Akses Pasar


Selasa, 08 Juli 2025 / 17:21 WIB
Kemenperin Buka Suara Usai AS Kenakan Tarif 32%, Begini Upaya Jaga Akses Pasar
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita usai peresmian pabrik DVCI. Pemerintah Indonesia akan terus mengedepankan upaya negosiasi dan dialog konstruktif guna menjaga keberlanjutan akses pasar internasional.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

Agus mencontohkan produk tekstil dan alas kaki Indonesia yang masih kompetitif dengan tekstil dan alas kaki asal Bangladesh yang akan dikenakan tarif resiprokal sebesar 35%.

Selain itu, produk makanan olahan Indonesia akan juga lebih bersaing dibanding produk serupa dari Thailand yang akan dikenakan tarif sebesar 36% oleh AS.

Di sisi lain, Indonesia akan terus meningkatkan kualitas dan daya saing dengan negara-negara BRICS, misalnya dengan Afrika Selatan yang akan dikenakan tarif sebesar 30%.

Baca Juga: Indonesia Kena Tarif 32% ke AS, Sri Mulyani Masih Tunggu Koordinasi dengan Kemenko

“Kita perkuat kapasitas industri dari hulu ke hilir, perbaiki data dan sistem pelacakan, serta pastikan seluruh aktor rantai pasok memahami arah kebijakan global yang terus berkembang,” kata Agus.

Menperin menegaskan pemerintah akan terus mendampingi dan memfasilitasi kebutuhan industri agar dapat terus bersaing dan bertransformasi dalam kerangka ekonomi berkelanjutan.

"Kita tetap buka peluang dialog dengan mitra luar negeri, tapi kita juga perkuat rumah kita sendiri. Pemerintah bersama dunia usaha dan asosiasi akan terus berjalan beriringan menghadapi tantangan ini,” pungkas Agus.

Selanjutnya: Optimisme Konsumen Terjaga, Meski Tabungan Menyusut dan Lapangan Kerja Masih Lesu

Menarik Dibaca: Di Tengah Ketidakpastian Global, Apakah Masih Relevankah Investasi Jangka Panjang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×