kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.459   1,00   0,01%
  • IDX 8.002   44,71   0,56%
  • KOMPAS100 1.119   5,61   0,50%
  • LQ45 812   4,86   0,60%
  • ISSI 275   1,65   0,60%
  • IDX30 422   2,56   0,61%
  • IDXHIDIV20 488   2,11   0,43%
  • IDX80 123   0,60   0,49%
  • IDXV30 133   0,96   0,73%
  • IDXQ30 136   0,21   0,15%

Kemenperin dorong penggunaan produk logam SNI untuk tekan impor


Rabu, 21 April 2021 / 08:44 WIB
Kemenperin dorong penggunaan produk logam SNI untuk tekan impor
ILUSTRASI. Kemenperin akan menambah penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) yang bersifat wajib terhadap sejumlah produk logam.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

Untuk itu, diperlukan perhatian serius dari seluruh pemangku kepentingan terkait dalam mendukung pertumbuhan industri baja nasional, sehingga tidak ada cela lagi membanjirnya produk-produk impor yang tidak berkualitas ke pasar dalam negeri.

Lebih lanjut, penerapan SNI wajib pada produk logam juga bertujuan untuk merealisasikan target substitusi impor sebesar 35% pada 2022. “Pembatasan impor terutama untuk produk yang sudah dapat diproduksi oleh industri dalam negeri perlu diperkuat,” imbuh Doddy.

Kemenperin menargetkan sektor industri logam dasar dapat tumbuh sebesar 3,54% pada tahun 2021. Hal ini menunjukkan industri baja merupakan sektor high resilience yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan siap untuk kembali meningkatkan kemampuan dan performanya di tahun ini.

Kepala Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Surabaya Aan Eddy Antana dalam sela-sela kunjungan ke PT Sunrise Steel beberapa waktu lalu mengemukakan, ketersediaan infrastruktur dan SDM di Baristand Industri Surabaya akan mampu mendukung pemerintah dalam mewujudkan target substitusi impor dan meningkatkan daya saing industri logam dalam negeri.

Baca Juga: Kemenperin dorong akselerasi industri makanan dan minuman

Hingga saat ini, Baristand Industri Surabaya terus berupaya untuk terus menambah ruang lingkup pengujian produk logam dan sertifikasi produk logam yang sudah ada untuk mendukung substitusi produk impor.

“LSPro kami telah mampu mensertifikasi 33 jenis SNI produk logam dan 17 produk logam dasar dan produk logam fabrikasi untuk Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (LSSM),” ungkapnya.

Sedangkan laboratorium pengujian Baristand Industri Surabaya mampu menguji 50 produk logam baik pengujian sesuai dengan SNI maupun permintaan pelanggan.

Rencananya, dalam waktu dekat, Baristand Industri Surabaya akan menambah ruang lingkup sertifikasi dan pengujian produk logam agar memudahkan industri dalam negeri untuk mensertifikasi produknya, mengingat permintaannya semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×