kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenperin sindir produsen motor yang masih impor


Jumat, 29 November 2019 / 16:07 WIB
Kemenperin sindir produsen motor yang masih impor
ILUSTRASI. Pengunjung mengamati motor matic Kymco produksi Korea Selatan yang dipamerkan di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017, Jakarta, Jumat (28/4).


Sumber: Kompas.com | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita kembali mengingatkan seluruh produsen otomotif roda dua di Indonesia, agar memperhatikan jalan bisnisnya supaya terus tumbuh berkesinambungan.

Melalui berbagai dukungan kebijakan fiskal maupun nonfiskal yang akan diterapkan beberapa tahun mendatang, produsen terkait yang melakukan kegiatan produksi dan pengembangan di Tanah Air akan mendapat keuntungan lebih. Satu di antaranya ialah super deductible tax sampai 300 persen sebagaimana tertuang pada PMK Nomor 35 tahun 2018.

Baca Juga: Indonesia Internasional Motor Show (IIMS) Motobike Expo 2019 resmi dibuka

"Bagi industri yang melakukan aktivitas research, development, and design (RD&D) akan dapat deductible tax sampai 300 persen. Ini sangat menguntungkan saya rasa, terlebih potensi pasar Indonesia begitu besar," kata Agus di pembukaan pameran IIMS Motobike Expo 2019, Jakarta, Jumat (29/11/2019).

Jadi untuk teman-teman yang masih membawa produknya secara impor, saya rasa ini momentum yang tepat untuk lakukan investasi di Indonesia," ujarnya lagi. Kemudian, berdasarkan peta jalan Kementerian Perindustrian sepeda motor listrik juga ditekadkan harus memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 60 persen di 2025.

"Saat ini industri motor nasional berkembang sangat baik dan mampu memberikan kontribusi bagi ekonomi melalui ekspor, investasi, dan penyerapan tenaga kerja. Sejak 2010, rata-rata pertumbuhan motor mencapai 6,5 juta unit per tahun," ujarnya.

Baca Juga: Memasyarakatkan motor listrik lewat ajang IIMS Motorbike Expo 2019

"Kini, TKDN motor sudah di atas 90 persen sementara di 2025, diharapkan meningkat bersamaan dengan motor listrik. Melalui peningkatan SDM dan industri berserta penguasaan riset target local contain motor listrik di tahun tersebut ialah 60 persen," kata dia.

Adapun target Kemenperin untuk industri roda dua pada 2025, ialah mencapai 10 juta per tahun. Dengan rincian 1 juta unit untuk pasar ekspor dan 20 persennya, atau sekitar 2 juta unit ialah motor listrik.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pemerintah Sentil Produsen Motor yang Masih Impor

Penulis : Ruly Kurniawan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×