kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,76   3,43   0.38%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenperin targetkan 182 ribu IKM tahun ini


Minggu, 05 Maret 2017 / 20:19 WIB
Kemenperin targetkan 182 ribu IKM tahun ini


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian Perindustrian telah menyusun program strategis bagi pengembangan daya saing industri kecil dan menengah (IKM) pada tahun 2017. Hal ini untuk menjaga konsistensi peran IKM yang terus memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.

“IKM terus meningkatkan nilai tambah di dalam negeri yang cukup signifikan setiap tahun. Hal ini terlihat dari capaian pada tahun 2016 sebesar Rp 520 triliun atau meningkat 18,3% dibandingkan pada 2015,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih, Jumat (3/3) lalu.

Sementara itu, nilai tambah IKM di tahun 2014 tahun sekitar Rp 373 triliun menjadi Rp 439 triliun tahun 2015 atau naik 17,6%. Jumlah tersebut berdasarkan data BPS yang diolah Direktorat Jenderal IKM. “Kami proyeksikan tahun ini juga akan meningkat,” ujarnya.

Menurut Gati, IKM juga berperan penting dalam penyerapan tenaga kerja di dalam negeri karena sebagai sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia. Pada tahun 2016, IKM tumbuh mencapai 165.983 unit atau meningkat 4,5% dibandingkan tahun 2015. Sedangkan, tahun 2017, jumlah IKM ditargetkan mencapai 182.000 unit dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 400.000 orang.

“Untuk memacu produktivitas dan daya saing IKM, kami akan memberikan fasilitas pada tahun ini berupa pengembangan produk, restrukturisasi mesin dan peralatan, serta promosi dan pameran,” tutur Gati.

Selain itu juga akan dilaksanakan program bimbingan teknis, start-up capital, pendampingan, dan fasilitasi izin usaha industri. Dengan berbagai program strategis tersebut, diharapkan akan mendorong pertumbuhan wirausaha baru sebanyak 5.000 unit dan pengembangan 1.200 sentra IKM pada tahun 2017.

“Kami menargetkan tahun 2019 akan mencapai 20.000 wirausaha baru. Karena untuk menjadi negara industri yang maju, syaratnya jumlah wirausaha harus ada 2% dari populasi penduduk, dan kita baru separuhnya,” papar Gati.

Dalam program pengembangan produk IKM, tahun ini akan dilakukan melalui bimbingan dan fasilitasi penerapan standarisasi dan sertifikasi, pendaftaran HKI serta perbaikan desain kemasan dan merek kepada 412 IKM.

“Oleh karena itu, pelaku IKM perlu mengoptimalkan peran klinik kemasan yang dimiliki oleh Kemenperin. Mereka dapat berkonsultasi tentang pembuatan kemasan yang lebih baik untuk produk-produknya sesuai selera pasar saat ini,” ungkap Gati.

Sementara itu, program restrukturisasi mesin dan peralatan, dilakukan melalui skema potongan harga pembelian mesin dan peralatan kepada 163 IKM. Besarnya potongan harga minimal Rp 20 juta dan maksimal Rp 500 juta. Kemenperin telah menganggarkan dana sekitar Rp 11 miliar untuk program restrukturisasi ini pada tahun 2017.

Pemberian potongan harga dibedakan untuk industri kecil sekitar 25%-30% dari harga pembelian, sedangkan untuk industri menengah akan mendapatkan potongan harga sebesar 25%-30%. Potongan harga juga akan dibedakan antara pembelian mesin impor dan mesin produksi dalam negeri. Potongan harga 25% diberikan untuk pembelian mesin impor dan 30% untuk mesin produksi dalam negeri.

Selanjutnya, Kemenperin tahun ini akan memfasilitasi perluasan pasar bagi 217 IKM nasional melalui promosi dan pemasaran produk dengan keikutsertaan pada pameran dalam dan luar negeri. Negara tujuan promosi dan pemasaran antara lain, Australia, Jepang, Dubai World Trade Centre, Moskow, Frankfurt, Hong Kong, Singapura, dan Hanover. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×