kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.800   4,00   0,02%
  • IDX 6.262   8,20   0,13%
  • KOMPAS100 896   3,65   0,41%
  • LQ45 707   -0,42   -0,06%
  • ISSI 194   0,88   0,46%
  • IDX30 372   -0,72   -0,19%
  • IDXHIDIV20 450   -1,01   -0,22%
  • IDX80 102   0,35   0,35%
  • IDXV30 106   0,47   0,45%
  • IDXQ30 122   -0,87   -0,70%

Kemenperin terus maniskan kinerja industri gula


Jumat, 23 Oktober 2020 / 10:10 WIB
Kemenperin terus maniskan kinerja industri gula
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik gula terintegrasi kebun tebu di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Kamis (22/10).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

"Yang patut dibanggakan juga dari investasi ini adalah mereka mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal. Dalam operasionalnya, kebun dan pabrik ini dapat membuka lapangan kerja hingga 15.000 orang," ungkap Menperin.

Baca Juga: Resmikan Jembatan Teluk Kendari, Jokowi optimistis bisa pancing investasi baru

Presiden Jokowi juga menegaskan, yang perlu digarisbawahi dari pembangunan sektor industri adalah penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat. Langkah ini dinilai akan dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi Covid-19.

“Di kala situasi ekonomi seperti ini, semua pengusaha pasti wait and see. Namun perusahaan ini berpikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru. Keputusan ini patut kita hargai,” ujarnya.

Di samping itu, pendirian pabrik gula PT PAG Bombana didorong untuk mengurangi impor. “Artinya, bisa memperbanyak devisa negara dan memperkuat neraca transaksi berjalan kita," imbuhnya.

Direksi PT PAG Bombana Arif Efendi sebelumnya menyampaikan, pabriknya sudah menggunakan teknologi canggih yang didukung otomatisasi.

"Hal ini sesuai dengan implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0. Dengan demikian, kami mampu menghasilkan produk dengan incumsa di bawah 100 UI dan total Losis di bawah 1.8 pol gula," ungkapnya.

PT PAG Bombana bertekad untuk turut berpartisipasi dalam upaya pemerintah mewujudkan swasembada gula dan ketahanan pangan.

Baca Juga: Holding BUMN Kebun Genjot Produksi Kelapa Sawit dan Gula

"Dengan kapasitas produksi yang cukup besar, kami berkomitmen memenuhi kuota gula Indonesia bagian timur dengan harga di bawah HET. Sehingga masyarakat mampu menikmati harga gula yang wajar," tutur Arif.

Timothy Savitri selaku perwakilan dari pemilik perusahaan menambahkan, keberadaan perusahaan juga telah mampu mengangkat harkat dan kesejahteraan warga.

"Selain itu menciptakan lapangan kerja di tengah ancaman resesi ekonomi dan PHK akibat dari dampak pandemi Covid-19. Kami ingin terus memberikan sumbangsih bagi ekonomi Indonesia dan mampu mempekerjakan warga lokal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×