kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Kementerian BUMN Bentuk Tim Khusus Pengembangan Bisnis Kopi dan Kakao


Kamis, 05 Desember 2024 / 22:32 WIB
Kementerian BUMN Bentuk Tim Khusus Pengembangan Bisnis Kopi dan Kakao
ILUSTRASI. Penjualan biji kopi di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Perdagangan di bursa komoditas melalui transaksi multilateral bakal terus didorong demi membuka perdagangan berjangka komoditi (PBK) yang lebih sehat dan inklusif. Kliring Berjangka Indonesia, akan mendukung visi pengembangan transaksi multilateral, salah satunya komoditas kopi. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk Tim Pengembangan Bisnis Komoditas Kopi dan Kakao yang disahkan pada akhir November 2024. 

Tim ini merupakan pengembangan dari PMO Kopi Nusantara yang dibentuk sejak 2022 lalu dan kini diperluas menjadi PMO Kopi dan Kakao Nusantara. Sebagai langkah awal, kick-off meeting PMO Kopi dan Kakao Nusantara ini dilaksanakan pada Kamis (5/12/2024).

Baca Juga: Kementerian BUMN Tambah Mandat PMO Kopi Nusantara Dukung Komoditas Kakao

Sebelumnya, demi meningkatkan kuantitas dan kualitas biji kopi dalam negeri, Pemerintah melalui Kementerian BUMN meluncurkan Program Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara.

PMO Kopi Nusantara, yang dibentuk pada 2022 oleh Menteri BUMN, telah berhasil membangun ekosistem bisnis bagi petani kopi. Kini PMO Kopi Nusantara diberi mandat tambahan untuk mendukung pengembangan komoditas kakao secara nasional.

Komoditas kopi dan kakao diketahui memiliki karakteristik serupa, terutama dalam aspek produksi yang didominasi oleh petani rakyat, yaitu 96,1% untuk kopi dan 99,5% untuk kakao.

Faturohman, Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan, Kementerian BUMN berharap, PMO Kopi dan Kakao Nusantara dapat mendorong peningkatan kapabilitas dan kesejahteraan petani kopi dan kakao rakyat. "Sinergi yang kuat antara BUMN dengan berbagai pihak akan menjadi daya ungkit dan kunci keberhasilan program ini,” ujarnya. 

Baca Juga: Kafein, Senjata Tersembunyi untuk Melawan Kecanduan Alkohol

Dalam tiga tahun terakhir, PMO Kopi dan Kakao Nusantara telah mendampingi lebih dari 12.000 petani kopi melalui program Makmur di Sumatra dan Jawa. Pendampingan ini berhasil meningkatkan produktivitas petani hingga 48% dengan penerapan good agricultural practices dan rekomendasi pemupukan yang tepat.

Pada hilir, kolaborasi PMO Kopi dan Kakao Nusantara dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) berhasil membawa nama Indonesia ke panggung dunia.

Indonesia mencetak prestasi gemilang dengan meraih 8 juara dunia kompetisi internasional sepanjang 2022 – 2024, salah satunya Juara 1 World Barista Championship 2024 di Busan, Korea Selatan.

Tak hanya itu, Indonesia juga akan menjadi tuan rumah World of Coffee 2025, yang untuk pertama kalinya diselenggarakan di Asia Tenggara.

Dengan mandat yang diperluas ke komoditas kakao, PMO Kopi dan Kakao Nusantara akan melibatkan lebih banyak stakeholder, termasuk dari BUMN, swasta, asosiasi, hingga lembaga riset untuk mengoptimalkan potensi kedua komoditas strategis ini. Di tahun 2025, terdapat dua fokus utama rencana kerja PMO Kopi dan Kakao Nusantara. 

Pertama, perluasan program Makmur untuk komoditas kopi dan kakao di beberapa daerah. Petani rakyat akan didampingi untuk meningkatkan produktivitas hingga pemasaran produknya. Kedua, respon dan mitigasi penerapan European Union Deforestation Regulation (EUDR).

Baca Juga: Tetap Segar dan Produktif Meski Begadang Semalaman, Ini 5 Tips yang Bisa Anda Contek

Diketahui bahwa EUDR akan diterapkan ke tujuh komoditas termasuk kopi dan kakao pada akhir tahun 2025. Kementerian BUMN ingin mendorong kesiapan petani rakyat terutama dari sisi traceability hasil produksi mereka. 

Dwi Sutoro, Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara mengatakan, dua fokus utama ini selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh masing-masing pokja menjadi berbagai program kerja yang melibatkan semua pihak. 

“Intinya adalah bagaimana kita bisa berkontribusi untuk kepentingan petani. Dengan pendekatan ini, diharapkan petani kopi dan kakao Indonesia dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan daya saing di pasar global,” harapnya.

Berikut ini adalah susunan struktur organisasi PMO Kopi dan Kakao Nusantara Kementerian BUMN:

Struktur Organisasi PMO Kopi dan Kakao Nusantara

Ketua : Direktur Pemasaran PT Perkebunan Nusantara III 

Wakil Ketua I : Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia

Wakil Ketua II : Ketua Umum Specialty Coffee Association of Indonesia Wakil Ketua III : Ketua Asosiasi Kakao Indonesia

Kelompok Kerja Pendampingan Produksi

Koordinator : Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia

Wakil Koordinator:

1. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Perhutani

2. Direktur Hubungan Kelembagaan PT Perkebunan Nusantara I

Kelompok Kerja Asuransi dan Pembiayaan

Koordinator : Direktur Kelembagaan dan Layanan PT Jamkrindo

Wakil Koordinator :

1. Direktur Commercial, Small, and Medium Business PT BRI

2. Direktur Retail Banking PT BNI

Kelompok Kerja Sustainability dan Digitalisasi

Koordinator : Direktur Utama PT Surveyor Indonesia

Wakil Koordinator : Direktur SCM dan Teknologi Informasi ID Food

Kelompok Kerja Pemasaran dan Logistik

Koordinator : Direktur Komersial dan Pengembangan PT PPI

Wakil Koordinator : Ketua PMO Sinergi dan Integrasi Logistik Kementerian BUMN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×