kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Kementerian BUMN upayakan pengembangan 4 anak usaha lewat IPO dan mitra strategis


Kamis, 29 April 2021 / 17:43 WIB
Kementerian BUMN upayakan pengembangan 4 anak usaha lewat IPO dan mitra strategis
ILUSTRASI. Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) dan pencarian mitra strategis untuk 4 anak usaha di tahun ini.

Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury mengungkapkan untuk tahun ini memang ada beberapa anak usaha yang direncanakan bisa IPO ataupun juga dengan skema lainnya seperti kemitraan.

"Kita ada inisiatif 4 rencana tahun ini, kita juga akan melihat kemitraan khususnya kemitraan dengan Indonesia Investment Authority (INA) atau SWF atau dana yang dimiliki pemerintah di Taspen dan BPJS Tenaga Kerja," kata Pahala dalam wawancara bersama Kontan, belum lama ini.

Adapun, keempat perusahaan tersebut yakni Pertamina Geothermal Energy, PT Pertamina International Shipping & Marine Logistic, Anak Usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur dan kawasan industri, dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC).

Baca Juga: Ini sejumlah terobosan yang direncanakan setelah holding BUMN pangan terbentuk

Untuk Pertamina International Shipping dan Marine Logistic, Pahala mengungkapkan ada potensi untuk menjadi perusahaan marine logistic terbesar di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, saat ini kebutuhan kapal Pertamina mencapai di atas 200 kapal.

"Bagaimana kita bentuk satu perusahaan marine logistic yang terintegrasi punya shipping, punya storage dan beberapa pelabuhan," kata Pahala.

Selanjutnya, untuk anak usaha KRAS, Pahala menilai dengan penggabungan sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang pengelolaan, listrik, air, pelabuhan dan kawasan industri maka akan jadi perusahaan yang terintegrasi.

"Untuk industri pasti butuh air, listrik dan kalau dekat laut tentunya butuh pelabuhan," jelas Pahala.

Dalam catatan Kontan.co.id, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk masih mengkaji opsi mengantar tiga anak usahanya untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).

Saat ini, emiten pelat merah berkode saham KRAS tersebut masih berkonsultasi dengan Kementerian BUMN untuk mendiskusikan wacana tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×