kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM gencar uji terap penggunaan DME di sektor rumah tangga, ini hasilnya


Rabu, 22 Juli 2020 / 12:44 WIB
Kementerian ESDM gencar uji terap penggunaan DME di sektor rumah tangga, ini hasilnya
ILUSTRASI. Tabung LPG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus gencar melakukan kajian dan uji terap dalam pengembangan bahan bakar Demethyl Ether (DME) sebagai subtitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia, khususnya di sektor rumah tangga.

Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kebutuhan LPG memang terus meningkat dari ke tahun. Sayangnya, pasokan LPG di Indonesia sebagian besar masih diimpor dari luar negeri.

Baca Juga: Kementerian ESDM terus memacu kinerja sektor energi selama masa pandemi Covid-19

Data Kementerian ESDM menunjukkan, di tahun 2019 lalu impor LPG di Indonesia mencapai 5,73 juta metrik ton dan hanya 1,90 juta metrik ton LPG yang dihasilkan dari kilang dalam negeri. Hal ini lah yang mendorong pemerintah untuk lebih giat mengembangkan produk DME dari batubara yang diproduksi di dalam negeri.

Berdasarkan kajian Badan Litbang KESDM, DME mempunyai kemiripan dengan komponen LPG yakni terdiri dari propan dan butana sehingga penanganan DME dapat diterapkan sesuai LPG. DME sendiri berasal dari berbagai sumber, baik bahan bakar fosil maupun energi yang dapat diperbarui.

Pemerintah saat ini fokus mengembangkan DME dari batubara kalori rendah lantaran sumber daya dan cadangan batubara tersebut sangat melimpah di Indonesia, yakni sekitar 20 miliar ton.

“DME juga bisa memakai infrastruktur yang ada sekarang. Tabungnya juga bisa menggunakan tabung LPG,” kata Dadan dalam jumpa pers virtual, Rabu (22/7).




TERBARU

[X]
×