kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian ESDM gencar uji terap penggunaan DME di sektor rumah tangga, ini hasilnya


Rabu, 22 Juli 2020 / 12:44 WIB
Kementerian ESDM gencar uji terap penggunaan DME di sektor rumah tangga, ini hasilnya
ILUSTRASI. Tabung LPG


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus gencar melakukan kajian dan uji terap dalam pengembangan bahan bakar Demethyl Ether (DME) sebagai subtitusi Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia, khususnya di sektor rumah tangga.

Kepala Badan Litbang ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, kebutuhan LPG memang terus meningkat dari ke tahun. Sayangnya, pasokan LPG di Indonesia sebagian besar masih diimpor dari luar negeri.

Baca Juga: Kementerian ESDM terus memacu kinerja sektor energi selama masa pandemi Covid-19

Data Kementerian ESDM menunjukkan, di tahun 2019 lalu impor LPG di Indonesia mencapai 5,73 juta metrik ton dan hanya 1,90 juta metrik ton LPG yang dihasilkan dari kilang dalam negeri. Hal ini lah yang mendorong pemerintah untuk lebih giat mengembangkan produk DME dari batubara yang diproduksi di dalam negeri.

Berdasarkan kajian Badan Litbang KESDM, DME mempunyai kemiripan dengan komponen LPG yakni terdiri dari propan dan butana sehingga penanganan DME dapat diterapkan sesuai LPG. DME sendiri berasal dari berbagai sumber, baik bahan bakar fosil maupun energi yang dapat diperbarui.

Pemerintah saat ini fokus mengembangkan DME dari batubara kalori rendah lantaran sumber daya dan cadangan batubara tersebut sangat melimpah di Indonesia, yakni sekitar 20 miliar ton.

“DME juga bisa memakai infrastruktur yang ada sekarang. Tabungnya juga bisa menggunakan tabung LPG,” kata Dadan dalam jumpa pers virtual, Rabu (22/7).

Dia melanjutkan, DME berbentuk senyawa bening yang tidak berwarna, ramah lingkungan, dan tidak beracun, tidak merusak ozon, tidak menghasilkan particulate matter (PM) dan NOx, tidak mengandung sulfur, memiliki nyala api biru, dan memiliki berat jenis 0,74 pada 60/60oF.

Dalam kondisi ruang 25o C dan 1 atm, DME merupakan senyawa stabil berbentuk uap dengan tekanan uap jenuh sebesar 120 psig (8,16 atm). DME mempunyai kesetaraan energi dengan LPG di kisaran 1,56—1,76 dengan nilai kalor DME sebesar 30,5 MJ/kg sedangkan LPG 50,56 MJ/kg.

Awalnya, DME digunakan sebagai solvent, aerosol propellant, dan refrigerant. Namun, saat ini DME sudah banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan, rumah tangga, hingga genset.

Baca Juga: Tiga Tahun Mendatang, Pembangkit Listrik Diesel Akan Berganti LNG

Kementerian ESDM melalui PPPTMGB LEMIGAS sudah melakukan pengujian efisiensi kompor di laboratorium dengan metode SNI 7368:2011 tentang kompor gas bahan bakar LPG satu tungku dengan sistem pemantik.

Dadan menyebut, pengujian ini menggunakan kompor khusus LPG dan DME untuk membandingkan efisiensi masing-masing kompor dengan variasi ukuran panci yang dipakai sebesar 220—260 mm. Hasilnya, efisiensi kompor LPG berkisar di level 53,75%--59,13% sedangkan efisiensi kompor DME berkisar di level 64,7%--68,9%.

“DME dapat mengakibatkan swelling atau pengkerutan material karet pada komponen non metal kompor LPG serta material karet pada komponen regulator dan valve, namun tidak berpengaruh kalau pemakaian DME-nya hanya 20%,” ungkap dia.

Uji terap pemakaian DME 100% telah dilakukan di wilayah Palembang dan Muara Enim pada bulan Desember 2019-Januari 2020 kepada 155 kepala keluarga dan secara umum dapat diterima oleh masyarakat.

Tak hanya itu, uji terap DME 20%, 50%, dan 100% dilakukan di Jakarta, tepatnya Kecamatan Maruda, kepada 100 kepala keluarga pada tahun 2017 lalu.

Dari hasil uji terap, terlihat bahwa DME membuat penggunaannya lebih mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna api biru, dan waktu memasak lebih lama 1,1 sampai 1,2 kali dibanding menggunakan LPG.

“Secara teknis, pemanfaatan DME 100% layak untuk mensubstitusi LPG untuk rumah tangga dengan menggunakan kompor khusus DME,” jelas Dadan.

Dadan pun menilai, masih diperlukan uji terap yang lebih luas untuk memahami aspek keberterimaan sekaligus sosialisasi pemanfaatan DME di Indonesia.

Ia juga menyimpulkan, pemanfaatan campuran DME dengan LPG dalam komposisi 20:80 dari sisi berat merupakan komposisi optimal sebagai substitusi LPG pada rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×