kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Kementerian ESDM: Tak Ada Kelangkaan BBM, Konsumsi Beralih ke Nonsubsidi


Selasa, 09 September 2025 / 14:49 WIB
Diperbarui Selasa, 09 September 2025 / 14:49 WIB
Kementerian ESDM: Tak Ada Kelangkaan BBM, Konsumsi Beralih ke Nonsubsidi
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyebutkan tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri, termasuk untuk pasokan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri, termasuk untuk pasokan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta.

Kementerian ESDM menilai dinamika yang terjadi belakangan ini lebih disebabkan oleh pergeseran konsumsi masyarakat dari BBM subsidi ke nonsubsidi.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, perubahan pola konsumsi ini terjadi dalam lima bulan hingga enam bulan terakhir. Sebagian pengguna Pertalite (RON 90) mulai beralih ke BBM dengan kadar oktan lebih tinggi.

"Jadi saya sampaikan tidak ada kelangkaan BBM itu yang penting dijadikan catatan. Yang tadinya banyak pengguna RON 90 ada shifting ke RON yang lain. Sebenarnya ini dinamika konsumsi saja," kata Laode ditemui di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM, Selasa (9/9/2025).

Baca Juga: Kementerian ESDM Tegaskan Tak Ada Tambahan Impor BBM untuk SPBU Swasta

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan ini, pemerintah telah menambah alokasi volume BBM untuk SPBU swasta sebesar 10% dibandingkan tahun lalu.

Laode menegaskan, seluruh kebutuhan BBM swasta tahun ini akan dipasok melalui Pertamina, tanpa tambahan impor baru. Selain itu, badan usaha swasta diwajibkan melakukan sinkronisasi volume dan spesifikasi BBM dengan Pertamina agar distribusi tetap terjaga.

Menurut Laode, pergeseran konsumsi ke BBM nonsubsidi justru positif bagi pemerintah.

"Ini kan malah harus jadi shifting alamiah. Ya sebenarnya kan segmen ini saya tidak khususkan membahas itu ya. Tapi saya mau bilang bahwa shifting itu kan sebenarnya arahnya malah bagus mengurangi beban yang harus dikeluarkan untuk BBM subsidi kan,” katanya.

Ke depan, Kementerian ESDM membuka ruang bagi badan usaha swasta untuk menyampaikan analisis pasar dan kebutuhan volume tambahan. Usulan tersebut akan dipertimbangkan dalam kebijakan distribusi BBM tahun 2026. 

Baca Juga: Cegah Monopoli Sektor Energi, KPPU Dalami Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Selanjutnya: Kementerian ESDM Minta SPBU Swasta Lakukan Kajian Impor BBM untuk 2026

Menarik Dibaca: Tiket.com Luncurkan Halo Tiket, Layanan Pelanggan Cepat dan Tepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×