Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) nomor 2 tahun 2025 pada 30 Januari 2025.
Inpres tersebut mengatur tentang percepatan pembangunan, peningkatan, rehabilitasi, serta operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi untuk mendukung swasembada pangan.
Baca Juga: Kementerian PUPR rehabilitasi irigasi dan bedah rumah di Bangka Belitung
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan, setelah terbitnya inpres, pihaknya tengah menyiapkan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis. Lalu mengidentifikasi titik – titik jaringan irigasi yang perlu dibangun dan/atau direhabilitasi.
“Harus ada petunjuk pelaksana dan petunjuk teknisnya. Kemudian titik – titiknya, berapa titik (jaringan irigasi yang dibangun/direhabilitasi) seluruh Indonesia,” ujar Dody saat ditemui di kantornya, Senin (10/2).
Setelah identifikasi, Kementerian PU akan berkirim surat ke Kementerian Keuangan untuk meminta anggarannya. Ketika ditanya soal berapa luas jaringan irigasi dan anggarannya, Dody bilang hal itu masih proses perhitungan.
“(Anggarannya) Ada, cuma berapanya nanti kita sampaikan,” ucap Dody.
Baca Juga: Pemerintah Prioritaskan Ketahanan Pangan dan Energi untuk Tingkatkan Daya Beli
Dody menambahkan, pelaksaaan inpres irigasi ini akan disampaikan juga ke DPR. Adapun, proses pembangunan dan/atau rehabilitasi akan dimulai setelah keluarnya anggaran dari Kementerian Keuangan.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, perbaikan saluran irigasi untuk penyediaan air bagi pertanaman padi dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) sekaligus produktivitas padi.
“Bapak presiden setujui irigasi tersier, primer, dan sekunder untuk 2 juta hektare bersama Kementerian PU, anggarannya Rp 12 triliun untuk seluruh Indonesia,” ujar Amran dalam keterangan pers, Selasa (31/12).
Amran menambahkan, total anggaran untuk program Optimalisasi Lahan (Oplah) Kementerian Pertanian mencapai Rp 13 triliun. Program Oplah bertujuan untuk mewujudkan swasembada pangan dengan mengoptimalkan potensi lahan rawa dan lahan kering.
Baca Juga: Rampung, Bendungan Keureuto di Aceh Atasi Banjir dan Dukung Ketahanan Pangan
Menteri PU Dody Hanggodo sebelumnya pernah menekankan kepada seluruh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS/BWS) yang ada di seluruh Indonesia untuk mengoptimalkan infrastruktur yang telah ada. Hal tersebut guna mempercepat capaian swasembada pangan.
Dody mengatakan dalam mendukung program swasembada pangan, Kementerian PU mengacu pada time line yang telah disepakati bersama antar Kementerian/lembaga terkait.
Hasil sinkronisasi bersama, khususnya dengan Kementerian Pertanian dan TNI didapatkan total penambahan luas tanam 2.087.602 Ha dari target 2.585.602 Ha.
Meliputi bersumber irigasi seluas 537.855 Ha, optimalisasi lahan (OPLAH) seluas 665.485 Ha, dan pompanisasi seluas 884.261 Ha.
Selanjutnya: 7 Makanan yang Bagus untuk Penderita Asam Urat
Menarik Dibaca: 7 Makanan yang Bagus untuk Penderita Asam Urat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News