kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan janji genjot produksi susu


Kamis, 02 Juni 2016 / 22:35 WIB
Kemtan janji genjot produksi susu


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) berjanji akan meningkatkan produksi susu segar dalam negeri. Kemtan akan melakukan konsolidasi dengan stakeholder lainnya untuk membangkitkan persusuan di Indonesia. Namun, Kemtan belum menunjukkan tanda-tanda konkret upaya peningkatkan produksi susu nasional melalui pengembangan sapi perah yang jumlahnya dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kemtan Muladno mengatakan akan mengevaluasi sejumlah hal untuk meningkatkan produksi susu segar nasional. Sejumlah hal yang dievaluasi antara lain, review regulasi dan kebijakan, rencana aksi peningkatan populasi dan produktivitas ternak perah, rencana aksi peningkatan produksi dan kualitas susu segar peternak rakyat, dan aksi peningkatan konsumsi susu.

Selain itu, Muladno bilang, Ditjen PKH juga memiliki rencana aksi peningkatan industri pengolahan susu, aksi peningkatan pasar dan pemasaran. "Ada dua pendekatan yang bisa mendorong pengembangan persusuan di Indonesia yaitu pendekatan dari sisi konsumsi atau pendekatan dari sisi produksi," ujar Muladno, Kamis (2/6).

Ia menjelaskan pendekatan dari sisi konsumsi yakni sosialisasi pentingnya pemenuhan konsumsi susu bagi masyarakat. Diharapkan tren peningkatan konsumsi dapat sebagai penghela sisi produksi dalam menyediakan pangan susu tersebut. Namun, jika upaya peningkatan produksi sangat lambat, maka yang terjadi adalah membesarnya gap antara produksi dalam negeri dan impor semakin besar.

Namun, sayang, Muladno tidak merinci apa langkah-langkah konkrit yang akan dan segera dilakukan Kemtan dalam rangka meningkatkan produksi susu nasional. Padahal dia mengakui, impor sudah melampaui 80% untuk pemenuhan kebutuhan susu nasional, sehingga dikhawatirkan akan dapat mendorong Indonesia masuk dalam food trap impor (jebakan impor pangan) dan ketergantungan akan impor produk susu semakin membesar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×