Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cottonindo Ariesta Tbk mengencangkan ikat pinggangnya pada tahun ini. Emiten kapas berkode saham KPAS tersebut memutuskan untuk merevisi anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini.
Keputusan ini bukannya tanpa alasan. Corporate Secretary sekaligus Direktur Operasional PT Cottonindo Ariesta Tbk Johan Kurniawan mengatakan, permintaan kapas di pasaran melesu seiring merebaknya pandemi corona (covid-19).
Dugaan Johan, hal ini disebabkan oleh dua hal, yakni daya beli masyarakat serta kebutuhan akan kapas kecantikan yang menurun di tengah pandemi. Maklumlah, aktivitas di luar rumah pengguna akhir produk-produk KPAS yang berkurang membuat kebutuhan akan produk-produk kapas menjadi menyusut.
Di tengah kondisi yang demikian, KPAS tidak ingin gegabah mengeluarkan dana untuk hal-hal yang sifatnya tidak terlalu mendesak.
Baca Juga: Terimbas pandemi, Cottonindo Ariesta (KPAS) revisi target penjualan
“Capex sementara di-hold dulu untuk menjaga kestabilan kelancaran cash flow perusahaan,” kata Johan saat dihubungi Kontan.co.id melalui pesan singkat, Kamis (15/10).
Sedikit kilas balik, mulanya KPAS menganggarkan capex sebesar Rp 10 miliar - Rp 15 miliar dari kas internal perusahaan. Sedianya, anggaran tersebut dialokasikan untuk mendanai biaya renovasi pabrik eksisting perusahaan yang berlokasi di Cipeundeuy, Bandung Barat serta menambah beberapa mesin produksi baru.
Menimbang kondisi pasar yang serba menantang, agenda-agenda tersebut diurungkan, sehingga besaran capex perusahaan direvisi. Sayangnya, Johan enggan menyebutkan berapa serapan capex maupun capex hasil revisi yang akan diserap hingga tutup tahun menimbang situasi yang masih sangat dinamis.
Yang terang, anggaran capex KPAS kini hanya diperuntukkan untuk membiayai perawatan (maintenance capex).
“Maintenance mesin produksi terus dijalankan, ini program yang sudah mesti jalan. Tapi maintenance untuk yang sifatnya tidak begitu mendesak dan bisa ditunda seperti pengaspalan jalan di pabrik kami hold dulu,” imbuh Johan.
Sebagai informasi, kas dan bank akhir tahun KPAS per 30 Juni 2020 tercatat sebesar Rp 559,91 juta. Angka tersebut turun 66,67% dibanding kas dan bank awal tahun untuk tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 1,68 miliar.
Selanjutnya: Masuk UMA, saham Cottonindo Ariesta (KPAS) diawasi BEI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News