Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nasib perpanjangan kontrak Blok Jabung kini berada ditangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, apalagi kontrak blok ini akan habis pada 2023 mendatang.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto bilang di akhir tahun ini diharapkan telah ada kepastian. "Target kita akhir 2020 ada kepastian. Ini kewenangan ESDM," ungkap Dwi dalam konferensi pers virtual, Jumat (23/10).
Dwi memastikan, kinerja operator eksisting terbilang cukup baik.
Dalam catatan Kontan.co.id, Blok Jabung yang saat ini dikelola oleh PetroChina selaku operator (27,85%), Petronas Carigali (27,85%), Pertamina Hulu Energi Jabung (14,28%) dan PT PP Oil & Gas (30%) akan habis masa kontraknya pada Februari 2023 mendatang.
Baca Juga: Proyek kelistrikan terhambat, begini dampaknya ke industri kabel
Nasib Blok Jabung sedikit berbeda dengan dua blok migas lain yang juga habis kontraknya pada 2023 mendatang yakni Blok Rimau dan Blok Corridor yang telah memperoleh kepastian soal kontrak pengelolaan blok tersebut.
PT Medco E&P Rimau akan melanjutkan pengelolaan pada Blok Rimau selama 20 tahun setelah masa terminasi blok tersebut pada 23 April 2023 mendatang. Sementara itu, Blok Corridor masih akan dikelola oleh ConocoPhilips (Grissik) Ltd, Talisman Corridor Ltd (Repsol), dan PT Pertamina Hulu Energi Corridor selepas masa terminasi pada 19 Desember 2023.
Selanjutnya: Pertamina ajukan penambahan split blok migas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News