kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala SKK Migas tak akan istimewakan Pertamina


Senin, 03 Desember 2018 / 18:05 WIB
Kepala SKK Migas tak akan istimewakan Pertamina
PELANTIKAN KEPALA SKK MIGAS


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Dwi Soetjipto telah resmi menjabat Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pasca dilantik oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan pada Senin (3/12).

Dwi yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) ini mengaku tidak akan mengistimewakan Pertamina dalam urusan pengelolaan hulu migas terutama urusan ekplorasi migas.

Menurut Dwi,Pertamina tidak akan maju jika terlalu dimanjakan. "Sesuatu kalau memanjakan sesuatu pasti dia tidak akan maju, untuk bisa maju tidak boleh dimanjakan, sama dengan anak juga begitu,"kata Dwi pada Senin (3/12).

Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu menyebut dirinya yakin dibawah kepemimpinan Dwi Soetjipto, SKK Migas akan tetap bagus seperti saat dipimpin oleh Amien Sunaryadi. Terkait posisi Dwi sebagai mantan Dirut Pertamina, Dharmawan mengaku Pertamina akan selalu bekerja sama dengan SKK Migas.

"Bagaimana? Lebih perhatian terhadap Pertamina begitu ya? Jadi begini, pada dasarnya kami selalu bekerja sama dengan sebaik-baiknya dengan SKK Migas, BPH Migas, dan Kementerian ESDM, karena target kami adalah menjaga produksi sebaik-baiknya,"pungkas Dharmawan.

Dwi Soetjipto sendiri pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina sejak 2014 hingga 2017. Semasa menjabat sebagai Dirut Pertamina, Dwi berhasil membubarkan anak usaha Pertamina, Pertamina Energy Trading Limited (Petral).

Petral disebut-sebut sebagai bagian dari praktek mafia migas karena berdasarkan hasil audit forensik membuktikan adanya anomali pengadaan minyak yang dilakukan Petral. Sehingga harga minyak yang dibeli oleh Pertamina menjadi lebih mahal ketimbang harga pasaran.

Selain membubarkan Petral, dibawah kepemimpinan Dwi Seotjipto, Pertamina juga berhasil menggagas enam proyek kilang. Keenam proyek kilang tersebut terdiri dari dua proyek pembangunan kilang baru atau Grass Root Refinery (GRR) di Tuban dan Bontang serta empat proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Balikpapan, Dumai, Cilacap, dan Balongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×