kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.088.000   -7.000   -0,33%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Kilang Global Tutup Imbas Transisi Energi, ESDM:Kebutuhan BBM Indonesia Masih Tinggi


Jumat, 12 September 2025 / 16:24 WIB
Kilang Global Tutup Imbas Transisi Energi, ESDM:Kebutuhan BBM Indonesia Masih Tinggi
ILUSTRASI. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai tren penutupan kilang minyak dan gas bumi (migas) global tak lepas dari percepatan transisi energi, khususnya penggunaan kendaraan listrik di sejumlah negara.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai tren penutupan kilang minyak dan gas bumi (migas) global tak lepas dari percepatan transisi energi, khususnya penggunaan kendaraan listrik di sejumlah negara.

Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, fenomena ini terlihat jelas di China, yang kini lebih dari 50% kendaraan pribadi, transportasi umum, hingga kendaraan berat sudah beralih ke baterai listrik. Kondisi itu membuat konsumsi BBM turun tajam, hingga berdampak pada penutupan lebih dari 60% SPBU di negara tersebut.

“Jadi kan kita melihat ini karena ada perubahan penggunaan energi juga, ya ini mungkin itu dampaknya ada terhadap kilang-kilang secara global,” kata Yuliot di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (12/9/2025).

Baca Juga: Industri Kilang Migas Berperan Penting Implementasikan Kebijakan Hilirisasi

Meski demikian, Yuliot menegaskan kondisi di Indonesia masih berbeda. Pasalnya, kebutuhan BBM dalam negeri masih tinggi, mencapai sekitar 1,5 juta barel per hari. Angka ini dipenuhi dari kombinasi pengolahan kilang domestik dan impor.

"Jadi ini kita lihat, ini bagaimana optimalisasi kilang yang ada dalam negeri. Kemudian itu berapa, kalau tidak tercukupi dari kilang dalam negeri, berarti kita harus melakukan impor dari luar negeri. Tapi ini dalam rangka trade balance, ya kita juga harus mengenai komitmen kita," ungkapnya.

Baca Juga: Minyak Dunia Lanjut Melemah Jumat (12/9) Pagi, Brent ke US$ 66,07 & WTI ke US$ 62,06

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menyebut 26 kilang migas dunia diperkirakan berhenti beroperasi sebelum 2030 akibat oversupply dan spread produk yang makin tipis.

Adapun saat ini Pertamina mengoperasikan enam kilang dengan kapasitas desain sekitar 1,1 juta barel per hari (bph), yang mampu memenuhi 60%–70% kebutuhan BBM nasional. Rata-rata intake kilang Pertamina mencapai 330 juta barel per tahun.

Selanjutnya: Sejumlah Bank Perlahan Mulai Menurunkan Bunga Kredit Seiring BI Rate Turun

Menarik Dibaca: Promo Superindo Hari Ini Periode 12-14 September 2025, Aneka Bawang Segar Diskon 20%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×