Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melaporkan sepanjang tahun 2023 mengolah minyak mentah sekitar 340,91 juta barel, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 333,06 juta barel dengan produksi produk BBM tahun 2023 sebanyak 274,80 juta barel, meningkat 5,15% dari tahun sebelumnya sebanyak 261,35 juta barrel.
"KPI berhasil melalui tahun 2023 dengan baik. Hal ini ditandai dengan pencapaian positif perusahaan yang pada hari ini disampaikan Direksi kepada Pemegang Saham," kata Direktur Utama PT KPI, Taufik Aditiyawarman dalam keterangan resmi, Jumat (14/6).
Taufik menjelaskan, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh KPI di 2023 adalah konflik geopolitik yang berkepanjangan di Eropa dan Timur Tengah yang juga memberikan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian global. Konflik tersebut mempengaruhi rantai pasok dan harga komoditas energi dan pangan serta lonjakan inflasi global.
Baca Juga: Pertamina NRE Bukukan Kenaikan Laba 24% Sepanjang Tahun 2023, Ini Penopangnya
Di tengah tantangan tersebut, lanjut Taufik, KPI tetap fokus dalam menjalankan mandat untuk mendukung ketahanan energi nasional. KPI harus dapat memenuhi kebutuhan energi nasional, khususnya dalam penyediaan bahan bakar minyak bagi masyarakat dan kalangan industri berkoordinasi di Pertamina Group. Di sisi lain, KPI juga diharapkan memiliki profitabilitas yang baik.
Di tahun 2023, Taufik menyampaikan bahwa KPI meneguhkan komitmennya untuk menjadi leading dan pioneer dalam pengembangan drop in renewable fuel khususnya Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Bioavtur yang menjadi jawaban untuk dekarbonisasi industri penerbangan sipil dan telah memenuhi persyaratan aspek safety yang ketat.
"Inovasi SAF merupakan upaya KPI dalam menjawab tantangan bisnis dan kebutuhan pasar terkait bahan bakar terbarukan dan rendah emisi di industri penerbangan sipil sekaligus mendukung komitmen Pemerintah dalam capaian target Net Zero Emission (NZE)," ujar Taufik.
Selain itu, KPI terus berinovasi dalam mengembangkan produk ramah lingkungan. Upaya ini mencakup pengembangan dan produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina RD, yang tetap menjadi fokus meskipun dalam kondisi pasar yang menantang.
Baca Juga: Ekspansi Market Global, Pertamina International Shipping Tambah 2 Rute Baru di Afrika
"KPI juga terus menunjukkan komitmen kami terhadap produksi energi bersih melalui produk seperti HVO, LSFO V 1250, Musicool, dan Biosolar 30 (B30), yang semuanya menunjukkan dedikasi PT KPI terhadap inisiatif dekarbonisasi dan keberlanjutan," kata Taufik.
Dengan kondisi prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil tahun 2024, KPI akan mengoptimalisasi aset yang dimiliki untuk berinovasi dan kelincahan operasional dalam pengelolaan bisnis end-to-end mulai dari pemilihan crude sampai pada pengoperasian kilang dan penyaluran produk.
"Tahun ini, KPI mengerahkan upaya untuk mampu memenuhi target yang dibebankan dan sekaligus membukukan profitabilitas," pungkas Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News