Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Penambahan lokasi baru serta peningkatan level di setiap tahunnya yang ditargetkan oleh Kilang Pertamina Plaju sejalan dengan target Presiden RI untuk menciptakan sebanyak 20.000 lokasi pada 2024.
“Ini adalah tugas kita bersama untuk bahu membahu memberikan kontribusi pemikiran, ataupun kerja di lapangan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing pihak,” lanjut Altur.
Sebagai bentuk aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca, pelibatan seluruh elemen dan stakeholder terkait merupakan salah satu kunci keberhasilan implementasi program ini.
Untuk itu, Kilang Pertamina Plaju sebagai perusahaan pengolah energi tak mau tinggal diam dalam agenda lingkungan hidup ini.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari secara terpisah mengatakan pihaknya masih akan konsisten berdiri sebagai perusahaan pendukung Proklim. “Seperti pada 2021 lalu, kita akan mendukung implementasi Proklim di Plaju pada 2022 ini,” ujarnya.
Baca Juga: Pertamina Defisit Arus Kas Operasional Pembayaran Akibat Kompensasi BBM Terlambat
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban bagi Kilang Pertamina Plaju untuk terus mendukung agenda pelestarian lingkungan hidup secara berkelanjutan.
“Tentu kita siap, peduli terhadap lingkungan hidup di area sekitar operasional perusahaan adalah suatu kewajiban yang harus kita penuhi, dalam rangka partisipasi untuk membangun kekuatan mengatasi perubahan iklim,” tutur Rachmi.
Dalam implementasi pembinaannya kelak, Kilang Pertamina Plaju akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kecamatan Plaju dan beberapa kelurahan di dalamnya. “Kolaborasi apik antara dunia usaha dan pemerintahan yang kami jalin dengan Kecamatan Plaju 2021 lalu tentu akan kita ulangi," ujarnya.
Usaha yang terus berkelanjutan dari Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung implementasi Proklim di Kecamatan Plaju selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) ketiga belas yakni mengambil tindakan cepat untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya.
Dengan demikian, perusahaan kilang minyak tertua di Indonesia ini telah berhasil menjaga hubungan sosial dengan masyarakat melalui pemenuhan aspek Social sesuai kriteria ESG (Environmental, Social, & Governance).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News