kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.210   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kilang polypropylene Pertamina pasok kebutuhan bahan baku plastik kemasan


Rabu, 23 September 2020 / 15:01 WIB
Kilang polypropylene Pertamina pasok kebutuhan bahan baku plastik kemasan
Kilang Polypropylene Pertamina di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - PLAJU. PT Pertamina (Persero) melalui Refinery Unit III Plaju memiliki salah satu produk unggulan yakni polypropylene.

Produk ini digunakan sebagai bahan baku plastik kemasan, sehingga keberadaan kilang polypropylene ditujukan untuk memasok kebutuhan bahan baku industri plastik kemasan makanan dan minuman di dalam negeri.

Kilang Polypropylene Plaju adalah satu-satunya kilang penghasil biji plastik yang dimiliki Pertamina saat ini. Dibangun pada tahun 1993, menghasilkan biji plastik dengan kualitas yang baik serta memiliki warna yang lebih jernih.

"Rata-rata produksi harian Refinery Unit (RU) III Plaju saat ini adalah 140 Ton atau 45.000 ton per tahun. Pada tahun 2020 kilang ini ditargetkan memproduksi Polytam High Grade atau polypropylene berkualitas tinggi," ungkap Dewi Sri Utami selaku Region Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Sumbagsel dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Rabu (23/9).

Baca Juga: Rokan dan sejumlah blok migas masuk dalam objek vital nasional

Untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas operator, pada tahun 2018 Pertamina RU III telah membangun Operator Training Simulator (OTS) Polypropylene (PP) yang beroperasi setahun kemudian.

Saat ini, OTS sudah secara periodik digunakan untuk sertifikasi operator dan panelman di unit Polypropylene. Diharapkan, dengan program pelatihan dan sertifikasi OTS ini, proses transfer pengetahuan akan lebih cepat dan efektif.

Untuk saat ini, Dewi menyebut pasar polytam masih berada di lingkup domestik.  Ini mengingat permintaan biji plastik dalam negeri masih sangat tinggi dan belum dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, antara lain untuk industri food packaging  dan warehousing.

Selanjutnya: Gara-gara corona, Pertamina lakukan penyesuaian proyek kilang minyak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×