Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan memulai penyuntikan perdana (kick off) program Vaksinasi Gotong Royong pada hari ini (18/5).
Vaksinasi Gotong Royong merupakan vaksinasi kepada karyawan/karyawati, keluarga, dan individu lain terkait dalam keluarga yang pendanaannya ditanggung oleh badan hukum atau badan usaha. Sejak pertengahan Januari 2021, pemerintah telah menggelar penyuntikan Vaksinasi Program secara gratis kepada kelompok prioritas seperti tenaga kesehatan dan lanjut usia (lansia).
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), pemerintah menugaskan PT Bio Farma (Persero) dalam pendistribusian vaksin Covid-19, peralatan pendukung, dan logistik. Pemerintah juga bisa melakukan penunjukan langsung badan usaha dalam pendistribusian vaksin tersebut.
Sementara itu, perusahaan yang akan menjadi peserta Vaksinasi Gotong Royong harus terdaftar dulu di Kadin Indonesia. Selanjutnya, Kadin bekerja sama dengan Bio Farma melalui anak usahanya PT Kimia Farma Tbk (KAEF).
Dalam pendistribusian dan penyuntikan Vaksinasi Gotong Royong, KAEF menunjuk cucu usahanya, PT Kimia Farma Diagnostika.
Baca Juga: Begini cara pendaftaran vaksinasi Gotong Royong
Direktur Utama Kimia Farma Apotek, Nurtjahjo Waluyo Wibowo menjelaskan bahwa Kimia Farma Group telah melakukan berbagai persiapan untuk kegiatan Vaksinasi Gotong Royong sesuai dengan arahan pemerintah melalui Kementerian BUMN. Semua lini disiapkan, termasuk perbaikan pelayanan dan manajemen.
Berbagai pembenahan lainnya di internal Kimia Farma Diagnostika (KFD) telah dilakukan, seperti pengawasan internal, penguatan sistem layanan, dan supporting dengan mengedepankan aplikasi digital dan cashless, serta berbagai langkah pembenahan lainnya.
“Semua pembenahan itu untuk memberikan pelayanan terbaik sesuai dengan guidance yang diberikan oleh pemerintah dalam pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong,” ujar Nurtjahjo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (17/5).
Vaksinasi pekerja ini menggunakan jenis vaksin Sinopharm. Dalam Pasal 7, ayat (4) Permenkes No. 10/2021 menyebutkan bahwa jenis vaksin yang digunakan dalam Vaksinasi Gotong Royong harus berbeda dengan Vaksinasi Program yang dijalankan oleh pemerintah. Sampai saat ini, Indonesia menggunakan tiga jenis vaksin, yaitu Sinovac, Sinopharm, dan AstraZeneca.
Nurtjahjo menuturkan, selama ini Kimia Farma sudah melaksanakan kegiatan distribusi vaksin dan implementasi vaksinasi dengan profesionalisme tinggi. Pihaknya juga menjamin rencana Vaksinasi Gotong Royong akan dijalankan dengan kualitas yang sama dan profesional.
“Salah satunya kami mengembangkan layanan digital vaksinasi secara end to end mulai dari hulu hingga hilir (layanan). Melalui sistem ini, dapat dilakukan tracing terhadap identitas peserta vaksinasi, nomor vial vaksin, dan sertifikat vaksin,” ungkapnya.
Baca Juga: Pengusaha siap laksanakan program vaksinasi gotong royong
Penggunaan sistem digital oleh KFD bertujuan untuk meningkatkan pelayanan end to end dari hulu hingga hilir dalam Vaksinasi Gotong Royong.
Corporate Secretary KAEF Ganti Winarno P. mengatakan bahwa vaksinasi Gotong Royong Kimia Farma memiliki berbagai kelebihan, seperti kode batang (barcode) untuk mempermudah proses tracing (pelacakan). Selain itu, digitalisasi pelayanan antrean diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan memudahkan calon penerima vaksin.
“Jadi, untuk pendaftaran kami bantu dengan aplikasi Kimia Farma Mobile, mulai dari upload data dan terkoneksi ke dalam Sistem Informasi satu data. Kemudian peserta mendapatkan notifikasi dan dapat diketahui jam berapa harus antre, lalu mereka disuntik. Bahkan, kita bisa langsung scan vial ID. Start Vaksinasi Gotong Royong, kita sudah bisa menggunakan sistem antrean ini yang terkoneksi ke dalam satu data,” papar Ganti.
Menjelang pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong, KFD terus memperbaiki berbagai aspek di internal maupun pelayanan. Semua perbaikan tersebut diharapkan dapat memberikan jaminan keamanan dan kenyamanan bagi publik.
“Kimia Farma berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Kami terus melakukan introspeksi dan meningkatkan level pelayanan kami. Masyarakat Indonesia harus bisa merasakan perbaikan itu,” pungkas Ganti.
Selanjutnya: Penyuntikan dua dosis vaksin Sinovac 98% efektif cegah kematian akibat Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News