kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.267.000   -15.000   -0,66%
  • USD/IDR 16.638   8,00   0,05%
  • IDX 8.166   73,60   0,91%
  • KOMPAS100 1.140   14,92   1,33%
  • LQ45 837   14,10   1,71%
  • ISSI 284   1,36   0,48%
  • IDX30 440   7,08   1,63%
  • IDXHIDIV20 508   9,69   1,94%
  • IDX80 129   2,21   1,75%
  • IDXV30 138   1,87   1,37%
  • IDXQ30 140   1,63   1,17%

Kinerja AUTO, DRMA dan BOLT Kompak Menanjak Hingga Kuartal III-2025


Rabu, 29 Oktober 2025 / 20:23 WIB
Kinerja AUTO, DRMA dan BOLT Kompak Menanjak Hingga Kuartal III-2025
ILUSTRASI. PT Astra Otoparts Tbk adalah anak usaha dari Astra International yang bergerak di bidang produksi suku cadang otomotif saat ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, ICE BSD, Tangerang (30/7/2025). Sejumlah emiten yang bergerak di industri komponen otomotif telah merilis laporan keuangan per kuartal III-2025.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang bergerak di industri komponen otomotif telah merilis laporan keuangan per kuartal III-2025.

Tiga di antaranya kompak mencetak pertumbuhan kinerja, yakni: PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) dan PT Garuda Metalindo Tbk (BOLT).

Hingga bulan September 2025, AUTO meraup pendapatan Rp 14,80 triliun atau meningkat 4,51% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan raihan Rp 14,16 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sedangkan laba bersih AUTO naik 2,63% (yoy) dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,56 triliun.

Baca Juga: Laba bersih Garuda Metalindo (BOLT) Melonjak 63,09% Hingga Kuartal III-2025

Direktur Astra Otoparts, Sophie Handili menyampaikan bahwa pertumbuhan kinerja AUTO menunjukkan kemampuan adaptif dalam menjaga kinerja bisnis di tengah dinamika industri otomotif nasional.

"Kami akan terus memperkuat kolaborasi, efisiensi rantai pasok, dan inovasi produk untuk menjaga daya saing jangka panjang,” ujar Sophie melalui keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (29/10/2025).

Sophie merinci, pendapatan bersih AUTO dari segmen manufaktur hingga kuartal III-2025 mencapai Rp 7,8 triliun, atau tumbuh 5,8% (yoy).

 

Hasil ini terutama didorong adanya peningkatan permintaan komponen dari pelanggan Original Equipment Manufacturer (OEM), baik roda dua maupun roda empat, meskipun pasar domestik kendaraan roda dua cenderung stagnan dan kendaraan roda empat mengalami penurunan.

Baca Juga: Toyota Astra Motor Berupaya Dongkrak Penjualan pada Akhir Tahun lewat Strategi Ini

Selain komponen otomotif, AUTO terus memperluas portofolio ke produk non otomotif, seperti alat kesehatan, komponen alat berat, dan industri lainnya.

AUTO turut mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional melalui produksi general parts hingga specific parts untuk kendaraan x-EV dan menghadirkan infrastruktur pengisian daya kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) melalui merek Altro.

Sementara itu, kinerja segmen perdagangan mencatatkan pendapatan bersih senilai Rp 7 triliun, atau meningkat 3,1% (yoy).

Hasil ini didukung oleh peningkatan permintaan di pasar domestik melalui jaringan ritel modern seperti Shop & Drive dan Astra Otoservice, serta penguatan permintaan ekspor ke berbagai negara tujuan.

AUTO juga terus  mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional melalui jaringan pengisian daya dengan merek Astra Otopower. Hingga akhir September 2025, Astra Otopower telah hadir di 59 lokasi strategis di berbagai kota di Indonesia.

Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, Perang Diskon Mobil Kian Panas tapi Margin Makin Tipis

DRMA tak mau ketinggalan untuk mendongkrak penjualan dan laba bersih. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, penjualan DRMA naik 9,20% (yoy) dari Rp 4,02 triliun menjadi Rp 4,39 triliun. 

Sementara laba bersih DRMA tumbuh 1,89% (yoy) dari Rp 412,07 miliar menjadi Rp 419,87 miliar. President Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso menyoroti bahwa capaian DRMA lebih tinggi dibandingkan laju penjualan industri kendaraan secara nasional.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×