Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Ray menyebut, pasar batubara China sempat merosot di awal tahun ini lantaran wabah virus corona. Namun, mulai bulan Maret, di saat negara-negara lain mulai keteteran menghadapi virus corona, China perlahan bangkit dan menghidupkan lagi industri batubaranya.
Lantas, di periode Januari hingga April total impor batubara di China masih bisa mencapai 127 juta ton atau naik 27% (yoy).
Hanya saja, permintaan impor batubara dari China tetap menemui tantangan dalam waktu dekat. Selain terpengaruh faktor liburan hari buruh lalu, ada potensi China akan lebih memperketat kontrol impor batubara di sisa tahun ini.
Baca Juga: Harum Energy (HRUM) siapkan belanja modal US$ 8 juta di tahun ini
Maka dari itu, manajemen HRUM juga tetap melakukan antisipasi tantangan tersebut di masa mendatang. “Kami secara aktif mencari peluang-peluang perluasan pasar ekspor batubara baru,” ujar Ray.
Di samping itu, masih rawannya penurunan harga batubara global membuat HRUM membuka kemungkinan evaluasi kembali target produksi di tahun 2020. Hal ini tentu dengan mempertimbangkan keseimbangan marjin operasi dan keberlanjutan produksi batubara di masa mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News