Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mampu mendongkrak raihan pendapatan usaha dan laba bersih sepanjang semester pertama 2021. Emiten penyedia jasa logistik transportasi laut untuk pengangkutan batubara dan mineral ini berusaha melanjutkan pertumbuhan kinerja hingga tutup tahun 2021.
Direktur Utama Pelita Samudera Shipping Iriawan Alex Ibarat menyampaikan, pada tahun ini PSSI membidik pertumbuhan pendapatan antara 15%-20% dibandingkan tahun lalu. Sebagai perbandingan, sepanjang 2020 PSSI membukukan pendapatan usaha senilai US$ 68,35 juta, dengan laba bersih tahun berjalan sebesar US$ 8,43 juta.
Adapun untuk 2021, seiring dengan kenaikan pendapatan PSSI mengejar target Net Profit After Tax (NPAT) sebesar US$ 11 juta - US$ 12 juta. Ada sejumlah katalis positif yang diyakini bisa mendongkrak kinerja PSSI pada tahun ini.
Pertama, tren harga batubara yang tengah membara. Meroketnya harga batubara dalam beberapa bulan terakhir membuat tingginya permintaan angkutan batubara, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri.
Baca Juga: Gunung Raja Paksi (GGRP) optimistis industri baja ke depannya akan jauh lebih baik.
Kedua, faktor utilisasi armada mother vessel (MV) yang mencapai sekitar 100% untuk sewa berjangka (time charter) jangka pendek, menengah, dan panjang. "Ketiga, faktor diversifikasi bisnis ke angkutan non-batubara," kata Irawan kepada Kontan, Minggu (22/8).
Sebagai informasi, pengangkutan batubara menyumbang sekitar 80% terhadap kinerja PSSI. Tak mau hanya bertumpu pada satu komoditas saja, PSSI pun gencar melakukan ekspansi ke komoditas mineral seperti nikel, bauksit, alumina, tembaga konsentrat, semen, klinker, pasir silika, billet baja dan produk besi.
Untuk menopang target bisnisnya, PSSI mengalokasikan belanja modal (capex) sekitar US$ 21 juta yang utamanya ditujukan untuk melakukan ekspansi armada. Pada kuartal pertama, PSSI sudah menambah dua kapal tunda. "Rencananya akan tambah satu kapal curah besar (MV)," sambung Irawan.
Asal tahu saja, saat ini pendapatan PSSI disumbang oleh jasa pengangkutan yang berasal dari kapal tunda dan tongkang (TNB), kapal curah besar (MV/bulk carrier), dan fasilitas muatan apung (floating loading facility/freight crane).
Baca Juga: Kinerja moncer, laba bersih Tunas Lampung Baru (TBLA) naik 21,58% di semester I-2021
Pada semester pertama 2021, PSSI mengantongi pendapatan usaha senilai US$ 45,65 juta. Tumbuh 28,51% dibandingkan pendapatan usaha PSSI per Juni 2020 yang sebesar US$ 35,52 juta.
Merujuk pada laporan keuangan, pendapatan usaha PSSI didominasi oleh segmen muatan apung dan pengangkutan sebesar US$ 27,15 juta atau berkontribusi 59,47%.